,

Iklan

Iklan

Konflik PEMIRA UNISMA Berkepanjangan

SerikatNasional
24 Des 2023, 09:58 WIB Last Updated 2023-12-24T02:58:45Z

Penulis : Athur

Opini (Serikatnasional.id)- Pemira univeristas Islam Malang yang diadakan pada tanggal 12 desember tersebut hingga saat ini masih menimbulkan konflik. hal tersebut disebabkan oleh salah satu pihak yang tidak menerima kekalahan dalam kontestasi politik ini, sangat aneh sekali bila dalam sebuah kontestasi ada sebuah pihak yang tidak menerima kekalahaan.


Pihak tersebut juga membuat sebuah isu tentang keberpihakan KPUP dan DPMU terhadap salah satu paslon Presma dan Wapresma, namun bila dilihat secara fakta dilapangan tentang keterpihakan KPUP dan DPMU terhadap bakal calon presma dan wapresma disini sangat terlihat jelas bawah DPMU dan KPUP keterpihakannya sangat jelas terhadap paslon nomer 2 yang mengalami kekalahan, dikarenakan KPUP berani meloloskan paslon yang mengalami kekurangan admitrasi dan melanggar peraturan dalam ED-HOCK. Sehingga pada saat itu menimbulkan sebuah kerusahan akibat kecerobahan yang dilakukan oleh KPUP, akibat tragedy tersebut ketua KPUP sampai digantikan dikarena ketidak profesionalannya.  Sangat kotor sekali bila dilihat tentang apa yang dilakukan oleh ketua KPUP yang berinisial A ini sampai berani meloloskan paslon yang bisa dikatakan tidak layak namun tetap dipaksakan.


Konflik yang berkepanjangan akibat tidak menerima kekalahan ini juga menimbulkan sebuah konflik baru dimana pihak tersebut juga berani mengutarakan hal tersebut terhadap pihak Lembaga unisma dan membawa nama personal yang diuploud disebuah Instagram bernama Id_gatel. Pihak tersebut juga menebarkan ujaran kebencian terhadap Unisma dan juga ketua KPUP yang sebagai penganti ketua KPUP yang hilang. Sangat aneh sekali bila dilihat secara kasat mata dimana sudah ada berita acara yang menyatakan kemanangan terhadap paslon nomer 1 namun tim sukses nomer 2 tidak menerima hal itu. Namun hal yang dilakukan tim sukses nomer 2 sudah sangat tidak lazim sampai berani membawah nama sebuah Lembaga universitas dan personal atas ketidak berhasilannya dalam kontestasi politik ini.


Tidak hanya ujaran kebencian saja ada hal yang lebih konyol yaitu tim sukses yang tidak menerima kekalahan ini juga melakukan gugatan terhadap rektorat yang ditanda tangani oleh inisial H atas kekalahannya. Sangat lucu sekali dimana pemira ini adalah sebuah ajang politik mahasiswa dan mahasiswa bukan mahasiswa dan rektorat entah apa yang di benak pikiran para tim sukses paslon nomer 2. 


Yang menjadi pertanyaan mengapa melakukan gugatan terhadap rektorat perihal pemira ini padahal sudah disediakan time line untuk gugatan di MBP bukan rektorat? 


Sangat lucu sekali ada MBP tidak dimanfaatkan padahal sudah jelas ditime line bahwasannya gugatan dilaksanakan pada tanggal 13-15 desember, time line gugatan sudah usai tetapi melakukan gugatan ke rektorat lalu yang menjadi pertanyaan apa mereka tidak bisa melakukan gugatan padahal  banyak sekali contoh surat gugatan diinternet namun tidak dilakukan?. 


Kekalahan dalam kontestasi politik sudalah hal yang biasa. Namun bila atas kekalahanya melakukan hal yang sangat tidak logis sama sekali menggabarkan bahwasannya kedewasaannya masih perlu dipertanyakan dan juga gelar mahasiswanya masih perlu digantungkan juga. Bagaimana mereka menyikapi atas kekalahanya seharusnya dengan hal yang baik dengan melakukan perubahan perubahan untuk kemajuan Lembaga universitas, bukan malah memperburuk nama Lembaga akibat atas ketidak berhasilannya dalam kontestasi politik ini. 


Hal yang  lebih para adalah melakukan ujaran kebencian terhadap personal dan menteror personal tersebut. lalu manah yang namanya mahasiswa yang dikatakan pemikirannya sudah tidak sama dengan siswa SMA. namun disini lebih para pemikirannya mereka bagaikan anak TK yang melakukan hal apa saja semaunya sendiri saja. Kekalahan harusnya menjadi pembelajaran bukannya memperburuk nama Lembaga melalui media social seharus peran mahasiswa adalah menjaga nama Lembaga tersebut.


Sebuah Lembaga seharus kita jaga bersama sama buka kita hancur karena kekalahan dalam sebuah kontestasi sikap sikap tersebut sangat tidak baik bila dilakukan mahasiswa. Peran peran buruk yang membuat nama Lembaga univeristas dikorbankan karena kekalahan adalah hal yang sangat konyol sekali.

RECENT POSTS