SerikatNasional.id |Pertemanan itu bisa menjadikan seseorang pada beberapa kemuliaan dan membuka pada penjagaan ilmu. Dengan syarat harus berteman (berguru) dengan orang sholih yang mampu membimbing dalam setiap langkah. Karena hanya dengan istiqomah berkumpul dengan guru, serta mentaatinya maka seseorang akan memperoleh kemuliaan.
Dalam Kitab Alala menyebutkan :
عن المرء لا تسأل وسل عن قرينه فكل قرين بالمقارن يقتدي.
Artinya: Tentang seseorang jangan tanya (siapa ia), tapi tanyalah siapa temannya, maka setiap teman akan mengikuti kepada orang yang ia temani."
Sehingga baik buruk seseorang itu tergantung pada pergaulannya dengan siapa. Ketika pergaulannya dengan orang baik, maka baik pula akhlaqnya, begitu juga sebaliknya.
Pada dasarnya manusia itu enggan untuk melakukan pekerjaan yang berat, tetapi bila dikerjakan bersama-sama maka akan menjadi mudah. Adapun guru yang berkumpul dengan kita tidaklah sempurna, tetapi kita tidak boleh menentangnya, karena merekalah yang bertanggung jawab pada semua perbuatan kita.
Serta jangan pernah menyampaikan sesuatu hal tanpa dasar ilmu yang kuat, karena pastinya akan dimintai pertanggungjawaban nantinya. Dan jangan menyampaikan sesuatu yang masih sebatas rencana, karena semua adalah rahasia. Bila rencana itu kita ucapkan lebih dulu maka setan akan berusaha untuk menggagalkannya.
Jangan pernah menunda belajar kepada guru yang bisa menerangi hati kita, dengan selalu memberikan pencerahan lewat teladan dan keilmuannya. Karena kemenangan setan adalah ketika manusia menunda waktu belajarnya / kebaikan hingga ia kehabisan waktu dan tidak jadi melakukannya.
Kyai Mushonnif senantiasa menanamkan kemandirian dan usaha dalam proses belajar, sampai kita bisa menemukan hikmah. Dengan begitu maka akan selalu tertanam suatu pedoman yang bisa membimbing dalam setiap langkah perjalanan kita semua. Sumber Kitab Balaghoh Ponpes Khomsani Nur.(Atz)
