,

Iklan

Iklan

2 Perkara Penghambat Munculnya Kholifah, Simak Penjelasannya

@SerikatNasional
24 Sep 2021, 18:44 WIB Last Updated 2021-09-24T11:44:22Z


SerikatNasional.id | Kejelasan menambah atau mencetak generasi yang akan menjadi kholifah (wakil Allah) itu tidak akan bisa terputus kecuali 2hal:


1, Guru pembimbing yang tidak mau mendidik muridnya.


2. Murid yang tidak mau mengikuti petunjuk gurunya.


Sehingga tidak akan bisa hilang bertambahnya generasi yang menjadi wakil Allah, selama kedua hal tersebut tidak terlaksana. Karena sesungguhnya bagi guru dan murid wajib untuk memenuhi kewajibannya baik dalam mengajar maupun belajar. 


Juga ada faktor penunjang lain, yaitu orangtua yang memenuhi kebutuhan anaknya yang belajar di madrasah (pesantren). Dan juga peran serta donatur yang menopang keberlangsungan kebutuhan bagi pesantren tempat mereka belajar. Sehingga murid bisa fokus dalam belajar tanpa perlu memikirkan kebutuhan hidupnya, karena sudah ada yang mencukupi.


Adapun bagi murid harus lah selalu berusaha untuk mewujudkan tujuan, walaupun harus meraihnya dengan cara susah payah. Karena keberhasilan itu mutlak diperoleh dari proses kerja keras dan kemauan yang kuat, serta tempaan dari gurunya. Sehingga bagi  guru dan murid harus meninggalkan kesenangan yg bersifat untuk menuruti nafsu pribadinya demi tercapainya tujuan bersama.


Orang yang mulya itu merupakan pilihan Allah dan mempunyai ciri khusus, yaitu senantiasa menjadi abdi (melayani). Dan bagi abdi itu tidak mempunyai harapan kecuali memenuhi harapan gurunya yaitu menjadi seorang kholifah. 


Untuk bisa menjadi mulya, seorang murid harus selalu mematuhi perintah dan melayani kebutuhan gurunya. Begitu pula sebaliknya guru / Ulama yang menjadi pewaris Nabi ialah yang sabar dalam amendidik dan melayani muridnya.


Kyai Mushonnif memberi peringatan terhadap orang orang yang enggan mengambil pelajaran dari ayat ayat Allah maupun peringatan guru. Dan beliau juga tidak pernah memaksakan ilmu yang belum saatnya dibagikan kepada seseorang. 


Maka sesungguhnya pada gelombang hati seseorang terdapat ilmu yang menjadi dalil atau petunjuk dalam hidupnya. Yang ilmu tersebut khusus hanya bagi seseorang yang bersungguh sungguh dan menjauhi perkara haram.(Sumber Kitab Balaghoh Ponpes Khomsani Nur, Atz).

RECENT POSTS