Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Nur Faizin dan Heroisme Palsu Pemberantasan Rokok Ilegal

SerikatNasional
21 Agu 2025, 13:26 WIB Last Updated 2025-08-21T06:27:34Z

 


Opini, Serikatnasional.id | Bicara soal pemberantasan rokok ilegal memang mudah. Tapi tanpa solusi bagi rakyat kecil, itu bukan keberpihakan, melainkan pengkhianatan.


Belakangan, publik disuguhi pernyataan lantang Nur Faizin, anggota DPRD Jatim dari PKB, yang mendesak pemerintah untuk memberantas peredaran rokok ilegal. Gayanya seperti pahlawan kesiangan, seolah sedang membela negara dari ancaman besar. Namun, jika ditelisik lebih jauh, sikap ini justru penuh kontradiksi: vokal dalam penindakan, tapi bisu ketika bicara solusi.


Kita semua tahu, rokok ilegal memang merugikan negara dari sisi penerimaan cukai dan pendapatan nonpajak. Tetapi realitas di lapangan tidak sesederhana itu. Di banyak daerah, industri rokok ilegal justru menjadi sumber penghidupan. Ribuan buruh linting, tukang bungkus, hingga pedagang kecil menggantungkan hidup dari roda ekonomi ini. Ada perputaran uang di desa-desa yang ikut menggerakkan ekonomi lokal. Fakta ini tidak bisa begitu saja dihapus dengan jargon “berantas rokok ilegal”.


Masalah sesungguhnya justru bermula dari kebijakan pemerintah yang hobi menaikkan cukai rokok secara ugal-ugalan. Kenaikan yang terus-menerus tanpa memberi ruang adaptasi hanya menjerat pengusaha kecil. UMKM rokok, yang mestinya mendapat perlindungan, justru dipaksa bertarung di arena yang jelas tidak adil. Ironisnya, setelah rakyat kecil tercekik, yang dihadirkan hanyalah pendekatan represif: razia, penyitaan, penindakan hukum.


Di sinilah letak masalah Nur Faizin. Alih-alih mengingatkan pemerintah agar menghadirkan kebijakan transisi yang melindungi UMKM, ia justru ikut-ikutan berdiri di barisan “pembasmi”. Retorika kerasnya hanya memberi karpet merah pada pabrikan besar, sekaligus menutup telinga dari jeritan pengusaha kecil yang kian sulit bertahan.


Padahal, seorang wakil rakyat seharusnya hadir sebagai penengah: mendesak mekanisme penindakan yang adil sekaligus memperjuangkan kebijakan perlindungan bagi pengusaha kecil. Yang terjadi justru sebaliknya: kritik tanpa solusi, sikap tanpa empati, dan gaya heroisme palsu yang berujung pada pengkhianatan terhadap rakyat yang diwakilinya.


Berantas rokok ilegal tanpa solusi sama saja dengan memberantas rakyat kecil. Dan jika wakil rakyat hanya berdiri tegak di depan kepentingan kapital besar, jangan salahkan rakyat kalau kelak mereka juga berdiri tegak—untuk tidak lagi memilihnya. Karena suara pengusaha, buruh, pedagang, dan masyarakat kecil jauh lebih kuat daripada jargon kosong di ruang sidang dewan.



Penulis: Rausi Samorono, S.H., M.H., M.M., Wakil Ketua Paguyuban Pengusaha Rokok Sumenep