Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Setarakan Kaum Difabel, Inklusi Sosial Bupati Sumenep Fasilitasi Pembuatan Kaki Palsu Gratis

SerikatNasional
14 Jun 2024, 16:13 WIB Last Updated 2024-06-15T01:00:02Z



Sumenep (Serikatnasional.id),- Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Bidang Rehabilitasi Sosial turut memfasilitasi masyarakat dalam pembuatan kaki palsu, baik di atas maupun di bawah lutut untuk kaum difabel. 

 

Inovasi dan ikhtiar Pemkab Sumenep untuk pembuatan kaki palsu di atas dan di bawah lutut bukan hanya sekadar langkah teknis, tetapi juga simbol inklusi dan kesetaraan bagi masyarakat Kabupaten Sumenep. 


Hal ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi program  sinergisitas antara pusat dan daerah yang mana  pembuatan kaki palsu di atas dan di bawah lutut ini juga mencerminkan komitmen pemerintah daerah Kabupaten Sumenep bahwa setiap warganya, termasuk kaum difabel, memiliki akses penuh terhadap layanan kesehatan dan rehabilitasi sosial. 


Pantauan media dilokasi, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumenep mengikuti langsung proses pengukuran kaki palsu. Dengan penuh ramah Ka dinsos ngobrol dengan kaum difabel ditengah-tengah proses pengukuran. 



Ditemui awak media, Kepala Dinas Sosial Drs. Mustangin, M. S.i menyampaikan bahwa saat ini merupakan proses pengukuran dan akan segera di realisasikan jika kaki palsu tersebut telah selesai dibuat. Bahkan, untuk mempermudah layanan pada masyarakat khususnya yang dikepulauan, pihaknya berinisiatif untuk berkirim surat ke kemensos agar selanjutnya bagi yang kepulauan bisa didatangi langsung ke kecamatan yang ada di pulau. 


" Kita melalui petugas-petugas TKSK yang ada di lapangan untuk mendata dan ternyata memang banyak yang membutuhkan. Tetapi alokasi dari kementrian saat ini sekitar 11 ," Kadis menjelaskan. Kamis 13 Juni 2024.


Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Drs. Fajarisman, M. H. menyampaikan, program ini dibina langsung oleh dr. Suharso solo dari Kementrian sosial satu di antaranya pembuatan kaki palsu. 


Dijelaskan bahwa, sudah terinventarisir 11 orang dari berbagai kecamatan. Namun tidak menutup kemungkinan jika ada lagi dinsos akan tetap menginventarisir karena menjadi binaan dinsos bidang dibidang Rehabilitasi. 


" Dari Kecamatan Guluk-guluk, Ganding, Pragaan, Saronggi, juga ini ada dari Kecamatan Kota, Parsanga, Raas, dan ada juga kebetulan ada yang kita hubungi bisa datang kita datangkan, karena memang yang melayani dari Suharso induk binaan dari Kemensos ke daerah, kita wilayah binaannya," Jelasnya. 



Pihaknya menjelaskan akan secepatnya mendistribusikannya namun kondisi yang dibawah lutut, kalau yang diatas lutut posisinya tetap di inventarisir melalui proses dan butuh waktu. 


" Artinya tetap di inventarisir tetapi membutuhkan waktu, tetapi bagi yang dibawah lutut segera bisa tertangani karena butuh proses, " Jelas Fajarisman. 


Hal ini salah satu program Bupati Sumenep Achmad Fauzi, S.H., M.H. dalam upaya pengantasan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan melakukan kolaborasi tidak hanya di lingkungan pemkab setempat. 


" Kami Kirimkan proposal ke provinsi, ke Kementerian langsung. Ini kan Ikhtiar mas, ikhtiar yang kumulatif, 


Diakuinya, Dinas Sosial sejak dua tahun terakhir bahkan sebelumnya sudah mengirimkan proposal ke kemensos. Jadi semua yang bisa mengakomodir pengantasan kemiskinan, pengantasan kesejahteraan dinsos lakukan. 


Kabid meneruskan, Ada kolaborasi yang signifikan dalam hal ini jadi semuanya kita upayakan mengentaskan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat lebih baik. 


" Tentunya ini ada dorongan langsung dari bapak Bupati Achmad Fauzi, " Pungkasnya.


Dilokasi, awak media bertemu dengan Moh. Hamidi, S. Kom,. kaum difabel mengaku dihubungi Koorkab PKH. Pihaknya bersyukur dan berterimakasih kepada pemerintah kabupaten Sumenep telah memfasilitasi dirinya untuk melakukan pengukuran kaki palsu. Karena menurutnya kaki palsu lumayan mahal dan termasuk mahal kalau bikin sendiri. Tetapi pada program ini 100 persen gratis. 


" Untuk pak bupati terimakasih, meskipun dari kemensos tetapi pengajuannya kan dari bawah dulu, pada Dinas Sosial, Pendamping TKSK, Koorkab PKH yang sudah mengajukan saya, terimakasih, " Ucapnya. 


Dalam kacamata awak media, tampak kebahagiaan itu muncul di wajah lelaki 30 tahun seusai dilakukan pengukuran kaki palsunya oleh petugas yang didatangkan langsung oleh kemensos RI ke Dinas Sosial Kabupaten Sumenep dari Centra dr. Suharso solo. 







Penulis: Rasyidi