,

Iklan

Iklan

M Tabrani, Bapak Bahasa Indonesia yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional ternyata Orang Madura

SerikatNasional
12 Nov 2023, 11:27 WIB Last Updated 2023-11-12T04:27:45Z

 


Jakarta (Serikatnasional),- Biografi M Tabrani yang dijuluki Bapak Bahasa Indonesia menarik dikaji terutama bagi para generasi muda. M Tabrani merupakan jurnalis, politikus dan pejuang kemerdekaan RI asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur.


Atas perjuangannya memersatukan bangsa melalui bahasa Indonesia, pemerintah akhirnya menyetujui gelar pahlawan nasional. Penganugerahan gelar itu akan dilakukan bertepatan momen Hari Pahlawan, 10 November 2023.


 10 November, peringatan hari pahlawan nasional atau peringatan Hari Pahlawan ke-78. Seperti biasa, setiap hari pahlawan kita menganugerahkan gelar pahlawan kepada para pejuang yang dulu ikut memperjuangkan kemerdekaan negara," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023). 


Lantas, bagaimana perjuangan M Tabrani menyatukan bangsa yang memiliki beragam bahasa dengan satu bahasa yakni bahasa Indonesia? berikut ulasan lengkapnya.


Biorgrafi M Tabrani

M Tabrani lahir pada 12 Oktober 1904 di Pamekasan, Madura, nama lengkapnya adalah Mohammad Tabrani Soerjowitjitro atau lebih dikenal dengan M Tabrani S. 


Dia adalah seorang jurnalis dan politikus Indonesia. Tabrani terkenal sebagai seorang wartawan yang memiliki peran di berbagai media massa seperti Hindia Baroe, Pemandangan, Suluh Indonesia, Koran Tjahaja, dan Indonesia Merdeka. 


Dikutip dari Okezone, M Tabrani diakui sebagai seorang wartawan senior yang juga merupakan tokoh awal dalam penggunaan bahasa Indonesia.


Selama perjuangan nasional Indonesia, nama M. Tabrani selalu tercantum. Dia dikenal sebagai salah satu tokoh Jong Java dan sebagai pemimpin redaksi Harian Pemandangan dari Juli 1936 hingga Oktober 1940.


Pendidikannya dijalani di MULO dan OSVIA. Minatnya dalam bidang jurnalisme muncul ketika menyelesaikan OSVIA. Pada tahun 1925, Tabrani sudah menjadi pimpinan redaksi harian Hindia Baroe.


Ketika berada di Eropa, di Universitas Köln (Universitas zu Koln), dia membantu beberapa surat kabar Indonesia pada rentang waktu 1926 hingga 1930.


Pada masa itu, hanya sedikit pemuda Indonesia yang mengejar pendidikan jurnalistik di luar negeri, di antaranya adalah Djamaluddin Adinegoro, Jusuf Jahja, dan Tabrani.


(****)

RECENT POSTS