NUSANTARA (SERIKAT) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara melaksanakan agenda Pra - Temu Nasional XIV. Pada agenda tersebut BEM Nusantara lakukan edukasi pencegahan stunting dan turun langsung untuk memberikan kontribusi nyata pada masyarakat.
Salah satu isu yang menjadi sorotan adalah pencegahan dan penanganan stunting. BEM Nusantara kemudian terjun langsung ke kawasan provinsi yang angka stuntingnya cukup tinggi di Indonesia yaitu di Di Desa Sillu, Kecamatan Fatulehu Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur.
Koordinator Pusat BEM Nusantara, Ahmad Faruuq memandang bahwa stunting adalah persoalan semua komponen. Baik skala daerah maupun skala nasional. Maka dari itu, pihaknya berinisiatif melakukan edukasi dan aksi nyata pencegahan stunting secara sustainable.
"Ini bukan persoalan daerah, ini persoalan kita bersama. Jadi harus saling bahu membahu dalam memberantas masalah stunting di berbagai daerah Indonesia. Kami dalam agenda Pra - Temu Nasional XIV telah melakukannya di daerah NTT," kata Faruuq Jumat (3/3/2023).
Serupa dengan itu Koordinator Isu Kesehatan Muhammad Zidan Nugraha sekaligus promotor dalam program Cegah Stunting Sebelum Genting BEM Nusantara mengatakan bahwa angka prevalensi stunting di NTT masih tergolong tinggi. Maka dari itu BEM Nusantara mengajak pegangan multisektor untuk mengatasi stunting.
"Melihat kondisi stunting di NTT yang terbilang tinggi, kami terjun langsung turun untuk melihat kondisi riil dan saya sebagai Korsu Kesehatan BEM Nusantara menginginkan kita (BEM Nusantara) turut andil dalam penanganan stunting dan hadir di tengah tengah masyarakat untuk bahu membahu menyelamatkan generasi penerus bangsa dalam mempersiapkan indonesia emas 2045," kata Zidan dalam keterangannya. (*)
