,

Iklan

Iklan

Revolusi Sepak Bola Indonesia

SerikatNasional
23 Okt 2022, 19:43 WIB Last Updated 2022-10-23T18:04:02Z



Malang -  Tepat pada 1 Oktober 2022 di stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang telah terjadinya kejadian yang membuat para pecinta sepak bola menjadi trauma. Peristiwa Kanjuruhan merupakan bentuk bencana kemanusiaan yang sangat memilukan lantaran tidak sedikit korban jiwa yang menjadi bagian dari bencana itu. 


Pada Sabtu, 22 Oktober 2022 Aliansi Kota Minyak yang terdapat lembaga Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Komisariat Universitas Balikpapan, Himpunan Mahasiswa Bontang, Rumah Kajian & Advokasi Mahasiswa, Lintas Komunal dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Balikpapan  mengadakan aksi mimbar bebas yang bertepat di Taman 3 Generasi Kota Balikpapan pada pukul 16.00 WITA hingga selesai.


Aksi mimbar bebas tersebut dimaksudkan selain memberikan pencerdasan ke masyarakat sekitar, ini juga sebagai untuk kritik atas kinerja yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait penyelenggara sepak bola seperti PSSI, PT LIB dan aparat kepolisian dalam kinerja penanganan permasalahan yang menimbulkan korban jiwa 134 ini.


Dalam kegiatan aksi mimbas yang di inisiasi oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Komisariat Universitas Balikpapan, Himpunan Mahasiswa Bontang, Rumah Kajian & Advokasi Mahasiswa, Lintas Komunal dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Balikpapan. Dalam pelaksanaan aksi tersebut diisi dengan berbagai macam penampilan dari mahasiswa seperti orasi, puisi, hingga nyanyian lagu perjuangan. 


Melalui aksi demonstrasi tersebut, Fahri selaku Korlap Aksi berharap mimbar bebas yang diadakan di taman 3 generasi tersebut dapat menjadi ruang penyadaran serta pencerdasan bahwa kondisi dari sistem pelaksanaan sepak bola hari ini harus segera diperbaiki Dan juga kembali ke tatanan mahasiswa sebagai agent of changes, dimana kita melihat sesuatu yang rusak maka kita akan memperbaiki sesuatu yang melenceng kita benarkan sebagai mahasiswa.


Kritikan tersebut tercipta lantaran para pihak penyelenggara sepak bola bukannya sibuk mempertanggung jawabkan kinerja dan kejadian kanjuruhan ini, yang ada malah melempar-lempar tanggung jawab ke pihak-pihak yang lain. Lantas jika seperti itu mau diapakan nasib sepakbola indonesia selain itu trauma yang dialami para kerabat/keluarga korban sangat lah berat untuk dirasakan.


Maka dari itu Aliansi Kota Minyak memberikan tuntutan yaitu:

1. Menuntut aparat kepolisian melakukan evaluasi terhadap pengamanan massa agar lebih humanis

2. Menuntut aparat kepolisian melakukan evaluasi terhadap sepak bola indonesia 

3. Menuntut PSSI melakukan evaluasi dan membuat aturan aturan terkait sepakbola

4. Menuntut PT. LIB melakukan evaluasi dan lebih berintegritas 

5. Menuntut kapolri lebih berintegritas dan transparan dalam mengusut tuntas tragedi kanjuruhan (*)

RECENT POSTS