,

Iklan

Iklan

Sayid Muhammad Baqir Shadr, Literasi Kota Malang dan Falsafatuna versi edisimori

SerikatNasional
1 Agu 2022, 08:51 WIB Last Updated 2022-08-01T01:51:46Z


Literasi - Geliat literasi di kota Malang harus kembali dikembangbiakkan, memang litersi di kota dingin ini tidak semasif di Yogyakarta, hal itu bisa dilacak dari beberapa kegiatan literatur yang di adakan oleh komunitas maupun organisasi yang ada, akan tetapi hal itu seimbang dengan fasilitas atau prangkat yang mendukung, seperti: Penerbitan, tokoh buku, percetakan, tempat-tempat umum untuk dijadikan diskursus. Akhirnya kota yang dikenal dan dikenang sebagai kota pendidikan ini mangalami hal ikhwal dalam melahirkan tokoh-tokoh baru dalam pentas nasional maupun internasional.


Pada tanggal 30 Juli 2022 salah satu Penerbit Mori mengadakan Launching dan Bedah Buku Falsafatuna karya Muhammad Baqir al-Sadr, dengan tema: Falasafatuna: Islam dan Marxisme. buku tahun 50an itu ternyata memiliki minat baca kuat di kalangan mahasiswa di hari ini. Hal tersebut terlihat dari atusias audien yang hadir cukup banyak dalam diskusi dengan jangka waktu yang cukup lama dan mereka memerhatikan sampai selesai. Disini bisa dilihat sebenarnya malang masih memiliki potensi untuk kembali melahirkan pemikir-pemikir besar di masa depan, dan para elemen harus menjadikan Malang  kembali sebagai tempat yang nyaman dalam belajar. 


Falsafatuna buku yang membahas Problem Epistemologi Pengetahuan dan hakikat realiats alam semesta. Melalui logika dan tradisi islam, Sadr melakukan kritik terhadap konsep yang dibangun dalam filasafat Barat: empirisme, matrealisme-dialektis, rasionalisme, dan berbagai aliran filsafat yang lahir dari tradisi Yunani hingga Moder. Meskipun buku Falsafatuna di Indonesia ada versi Rausan Fikr dan Mizan tentu versi Tertibatan edisimori juga memiliki cita rasa yang berbeda, dan penting pula untuk kemajuan pengetahuan di Indonesia.


Acara tersebut dihadiri langsung oleh: Ach. Khoiron Nafis sebagai Penerjemah, Herlianto A sebagai pemberi epilog sekaligus pembanding dan Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd. Salah satu Guru Besar sastra Indonesia UM. juga sebagai pembanding. Acra tersebut dilakukan disalah satu warung kopi di Kota Malang.


Ada tiga hal penting Falsafatuna versi edisimori ini, Pertama: Otentisitas, tidak seperti terjemahan sebelumnya yang diterjemah dari Our Philosopy (versi bahasa Inggris oleh Syams C. Inati), terjemahan ini merujuk teks Arab, Falasafatuna, karya Sayid Muhammad Baqir Shadr dengan rujukan utama adalah Falsafatuna yang di editori as-sayyid Muhammad al-Gharawi. Kedua: Kesederhanaan, karena teks ini diterjemahkan langsung dari bahasa arab, dengan demikian, memangkas gab linguistik yang selama ini menjadi masalah dalam teks-teks terjemahan--dalam konteks ini filasafat. Walhasil keserhanaan kalimat membuat pembaca mudah memahami ini. Ketiga: Buku Penting, Falasafatuna karya Muhammad Baqir Shadr yang sangat penting dalam khazanah pemikiran islam--terlepas dari tendensi mazhab maupun sekte.


Moh. Rusydi

RECENT POSTS