,

Iklan

Iklan

TPT Ambruk, Masyarakat Lamba Leda Timur Minta Pemda Matim Kerja Ulang

@SerikatNasional
7 Apr 2022, 10:29 WIB Last Updated 2022-04-07T04:37:19Z

Ket foto: Kepala BPBD KMT, Petrus Subin saat  Melintasi Jalan Mawe Lawir.


MANGGARAI TIMUR - Diduga akibat kualitas pekerjaannya buruk, Tembok Penahan Tanah (TPT) milik Pemda Kabupaten Manggarai Timur (Matim) yang berada di Kecamatan Lamba Leda Timur terancam ambruk.


Peristiwa longsor di TPT ini terjadi sekitar pada hari Senin (15/2/2022) lalu, persisnya di deker Kali Dangkung, Desa Tango Molas, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur tepatnya Kali Dangkung, dengan dimensi longsoran tinggi kurang lebih 6 meter dan panjang kurang lebih 14.2 meter.


Diketahui Tembok Penahan Tanah (TPT) tersebut baru selesai dikerja pada akhir tahun 2021 lalu.


Menurut salah seorang warga asal Kecamatan Lamba Leda Timur, Maldianus Yasin, selaku mahasiwa di UNIKA St. Paulus Ruteng, ambruknya TPT tersebut diduga akibat kurangnya pemakaian semenisasi dan galian pondasi TPT kurang dalam.


“Sebenarnya TPT tersebut baru beres dikerjakan akhir tahun 2021, namun sudah ambruk dan longsor. Ambruknya TPT tersebut akibat pembangunan TPT kurang semen dan galian pondasi kurang dalam. Diduga amburadulnya paket proyek pekerjaan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) akibat kualitas pekerjaannya buruk,” kata Maldi, Kamis (07/04/2022).


Masih menurutnya, dengan ambruknya proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) tidak terlepas dari tanggungjawab pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan kontraktor.


“Kami menduga proyek TPT ini, dikerjakan secara asal-asalan. Pasalnya pekerjaan TPT ini, belum berumur kini sudah ambruk lagi, nilai bangunan tersebut juga diduga gagal total,” ungkapnya


Lanjutnya, sejumlah fakta-fakta kejanggalan yang sudah untuk dijadikan bahan dasar pertimbangan kasus amburadulnya proyek pekerjaan pembangunan TPT ini.


Ia pun mengatakan lagi, akibat diduga buruknya kualitas paket proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) jalan raya milik Pemda tersebut jelas merugikan negara dan warga masyarakat.


Dirinya berharap, agar pihak konsultan pengawas dan PPTK dinas terkait. Untuk segera melakukan peninjauan ke lokasi proyek TPT yang masih dalam kondisi jebol.


“Pasalnya, paket pekerjaan TPT pada sejumlah titik yang patut diduga dikerjakan asal jadi, baru beres dikerjakan sudah ambrol akibat kualitas pekerjaan sangat di ragukan dan pihak kontraktor dalam pengerjaan diduga mengerjakannya asal jadi,” bebernya.


Disamping itu, saat di konfirmasi kepada masyarakat sekitar pihak pelaksana pekerjaan tersebut, tidak jelas siapa, dikarenakan tidak adanya papan informasi pada saat pengerjaan proyek berlangsung.


“Kita mau konfirmasi ke mana, yang kerja ini proyek saja tidak jelas siapa,” katanya


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Manggarai Timur (BPBD), Petrus Subin meninjau langsung titik lokasi kejadian pada tanggal (17/2/2022) lalu.


Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Timur, Petrus Subin, kepada media ini menuturkan, kejadian longsor di sisi jalan yang menghubungkan Mawe Lawir itu merupakan jalur ramai karena banyak dilalui masyarakat karena merupakan satu satunya jalan utama Lawir menuju ke ibu kota.


Ia pun berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai Timur untuk mendiskusikan kejadian itu. Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan. (Iren/SN)

RECENT POSTS