,

Iklan

Iklan

Mengenang Perjalanan Nabi Muhammad SAW, Polres Sumenep Menggelar Isra’ Mi’raj 1443 H

SerikatNasional
9 Mar 2022, 09:13 WIB Last Updated 2022-03-09T02:48:51Z



SUMENEP - Sebagai umat Islam dan hamba Allah SWT, diberbagai wilayah menggelar kegiatan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi besar Muhammad SAW 1443 H / 2022 M, guna untuk mengenang perjalanan Nabi umat Islam.


Untuk memperingati dan mengenang perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid Agung di Mekkah menuju Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, yang ditempuh hanya dalam waktu semalam. Polres Sumenep menggelar kegiatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw 1443 H 2022 M, yang digelar di Masjid Walisongo Polres Sumenep Jl. Urip Sumoharjo No 35 Desa Pabian Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep, Selasa 08 Maret 2022 sekitar pukul 07.30 wib.


Dalam rangka kegiatan memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 1443 H / 2022 M, dihadiri oleh anggota Polres Sumenep dan Bhayangkari dengan mengundang penceramah Kepala Kemenag Kabupaten Sumenep KH. Chaironi Hidayat.,S.Ag.,M.M, yang mengambil tema “Dengan Hikmah Isra Mikraj Nabi Besar Muhammad SAW kita Wujudkan Keimanan dan Kinerja Guna Mewujudkan Polri Yang Presisi.”


Kegiatan Isra’ Mi’raj tersebut dihadiri oleh,

1. Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya S.I.K S.H M.H

2. Wakapolres Sumenep Kompol Palma Fitria Fahlevi. S.IP.S.I.K.M.I.K

3. Pejabat Utama Polres Sumenep

4. Ketua Bhayangkari Cabang Sumenep Ny. Merlin Rahman

5. Wakil Ketua Bhayangkari Cabang Sumenep

6. Anggota Polri dan ASN Polres Sumenep

7. Anggota Bhayangkari Cabang Sumenep

8. Penceramah Kepala Kemenag Kab Sumenep KH. Chaironi Hidayat.,S.Ag.,M.M


Perlu diketahui bersama khususnya umat Islam, Isra’ Mi’raj atau yang sering disebut dengan Al-Isra wal Mi’raj merupakan peristiwa yang melekat dengan kerisalahan Nabi Akhiruzzaman (akhir zaman) Nabi Muhammad Saw dalam perjalanan sejarahnya.


Isra’ dan Mi’raj ditulis dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat 1 sebagaimana Allah berfirman yang artinya, “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hambanya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang Allah SWT telah memberkahi sekelilingnya supaya memperlihatkan sebagian tanda-tanda kekuasaannya, Allah sungguh Maha mendengar dan Maha melihat”.


Dalam sejarah menceritakan bahwa peristiwa Isra’ dan Mi’raj itu terjadi sebelum Nabi hijrah ke Madinah, peristiwa ini merupakan mukjizat sekaligus tanda dari kerisahalahan Nabi Muhammad SAW.


Isra’ yakni Nabi di perjalankan oleh Allah dari Mekkah Masjidil Haram ke Baitul Maqdis dan Mi’raj, Allah Memir’rajkan (menaikkan) Nabi Muhammad SAW sampai ke Sidratul Muntaha ditempat yang tertinggi dimana Rasulullah bertemu dengan Allah SWT.


Isra’ dan Mi’raj memiliki banyak dimensi dan makna bagi kita kaum muslimin yaitu,


Pertama tentu Isra’ dan Mi’raj itu menguji keimanan orang Islam. Waktu itu Abu Bakar Ash-Shiddiq orang yang pertama kali mempercayai Nabi menjalankan Isra’ dan Mi’raj karena bagi Kaum Quraisy peristiwa yang tidak bisa mereka pahami bahkan Nabi Muhammad dianggap berbohong. 


Bagaimana mungkin dalam satu malam Nabi bisa berjalan dari Mekkah ke Baitul Maqdis kemudian juga Mi’raj sampai ke Sidratul Muntaha. Mereka menganggap Nabi Muhammad mengada-ada, tetapi Abu Bakar Ash-Shiddiq mempercayai sebagai bentuk dari keimanan.



Kedua, bahwa Isra’ dan Mi’raj adalah merupakan wujud dari mukjizat dan anugerah Allah untuk Muhammad dalam mengemban risalahnya. Kita tahu ketika Isra’ dan Mi’raj saat itu Nabi mengalami Am al-huzn (tahun kesedihan), beliau ditinggal oleh Siti Khadijah RA istri tercinta yang begitu lama mendukung dan berada di samping Nabi, orang yang paling dicintainya dan paling membela perjuangannya.


Nabi juga ditinggal oleh Pamannya Abu Thalib yang selalu membela bahkan disaat Nabi terancam dan diancam jiwanya oleh Kaum Quraisy, Abu Thalib lah yang membela Nabi. Setelah keduanya wafat Nabi merasa sedih dan itu wajar sebagai manusia. Disaat seperti itulah Allah meng-Isra’kan Nabi dan Me-Mi’rajkan Nabi sebagai bentuk perjalanan ruhani yang terdalam dan melampaui akal pikiran dan mungkin melampaui kebiasaan manusia.


Dengan kesabaran kesungguhan Nabi, maka Isra’ dan Mi’raj merupakan tonggak bagi Nabi untuk terus berjuang membawa risalah Islam.


Ketiga, dengan Isra’ dan Mi’raj semakin memperkokoh kebenaran risalah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Dari Isra’ dan terutama Mi’raj Nabi membawa perintah sholat dan lebih dari itu juga lewat Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad menunjukan satu hal kepada umat Islam. 


Beliau tidak cukup menikmati perjalanan ruhani untuk bertemu dengan Allah dalam lingkup kekuasaan Allah bukan dalam nalar manusia. Yang boleh jadi mungkin dalam spirit orang-orang yang sebutlah mereka ingin mencari hidup zuhud dan wara’ dan berada dalam spiritualitas tassawuf dia akan cukup berhenti disitu.


Tapi Nabi tidak, Nabi kembali lagi ke bumi mengemban risalah Islam dengan segala dinamika perjuangan dan tantangan Nabi hadir untuk membawa peradaban dan membangun peradaban Islam. Alhamdulillah setelah itu Nabi hijrah ke Yatsrib (Madinah) selama 13 tahun dan total selama sekitar 23 tahun akhirnya terbukti risalah Islam yang dibawa oleh Nabi Akhiruzzaman membangun puncak peradaban Al-Madinah Al-Munawarah (kota peradaban yang cerah mencerahkan) yang lahir dari Islam.


Dari sinilah maka ketika kita memperingati Isra’ dan Mi’raj kita tidak cukup hanya mengenang sejarah Isra’ dan Mi’raj itu tetapi jadikan sebagai spirit ruhani untuk kita seluruh umat Islam mewujudkan Islam sebagai risalah akhir zaman yang membangun peradaban. Semoga momen Isra Mi’raj dapat semakin memperkuat amalan ibadah kita.(Red)

RECENT POSTS