,

Iklan

Iklan

Mahasiswa Tuding Periode AKBP Rahman Wijaya Paling Buruk Sepanjang Perjalanan Polres Sumenep

@SerikatNasional
18 Okt 2021, 18:23 WIB Last Updated 2021-10-18T11:24:18Z

 


Sumenep-SerikatNasional.id | Polisi Resort Kabupaten Sumenep didatangi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sumenep, dan Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlemen. Kedatangan mahasiswa ialah untuk mengevaluasi kinerja AKBP Rahman Wijaya sebagai Kapolres Sumenep, Senin (18/10/2021).


Robin selaku Ketua GMNI Cabang Sumenep menilai kinerja Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya sangat buruk karena dalam pengakawalan aksi unjuk rasa cenderung refresif, dan menampilkan aksi kekerasan premanisme terhadap aktivis, serta mereka menilai periode kepemimpinan AKBP Rahman Wijaya adalah periode kepempinan paling buruk pada institusi Polres Kabupaten Sumenep. 


"Aksi kekerasan dan peremanisme terhadap aktivis tidak benarkan dalam hal apapun, bahkan hampir setiap pengkawalan aksi unjuk rasa polres sumenep melakukan pemukulan dan penganiayaan pada demonstran, ini adalah periode paling buruk dari setiap kepemimpinan polres di kabupaten sumenep karena tidak ada kapolres seperti ini," tegas ketua GMNI. 



Bahkan demonstran meminta pertanggung jawaban Kapolres Sumenep atas insiden pemukulan mahasiswa pada 1 Oktober 2021 didepan kantor Disperindag, serta mencopot oknum kepolisian yang sering melakukan kekerasan pada mahasiswa dalam melakukan unras. Bahkan mereka merasa didzolimi oleh atas banyaknya insiden penganiayaan yang dilakukan oleh oknum kepolisian. 


"Kapolres Sumenep harus bertanggung jawab pada insiden pemukulan mahasiswa serta meminta maaf kepada rakyat kabupaten sumenep karena telah mendzolimi demokrasi dalam penyampaian pendapat dimuka umum," ungkap ketua Gempar.


Namun aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh GMNI dan Gempar berujung kekecewaan karena tidak ditemui oleh Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya dengan alasan sedang bertugas mengkawal proses vaksinasi pada sejumlah daerah di Sumenep, mereka munutup aksi dengan mengancam akan mengirimkan kembali surat pemberitahuan aksi unjuk rasa hingga ditemui Kapolres Sumenep. 


"Kami sangat kecewa kepada kapolres Sumenep dan kami siap melayangkan surat pemberitahuan aksi hingga Kapolres beriktikat baik berdiskusi menumui mahasiswa," tegasnya.(Bhr)

RECENT POSTS