Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

PCNU Sumenep Gelar Rembuk Nahdliyin, Serap Aspirasi dan Rumuskan Agenda Kemaslahatan

SerikatNasional
2 Nov 2025, 17:34 WIB Last Updated 2025-11-02T10:35:15Z


Sumenep, Serikatnasional.id - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumenep menggelar Rembuk Nahdliyin Sumenep, Ahad (2/11/2025), di aula kantor PCNU setempat. Kegiatan ini menghadirkan beragam elemen Nahdliyin, mulai dari politisi, birokrat, pelaku usaha, aktivis, akademisi, hingga pesantren.


Rembuk tersebut menjadi ruang bersama untuk menampung aspirasi warga NU terhadap berbagai persoalan keummatan, sekaligus merumuskan rekomendasi strategis bagi kemaslahatan masyarakat Sumenep.


Wakil Ketua PCNU Sumenep, KH Abdul Wasid, selaku fasilitator kegiatan menyampaikan bahwa Rembuk Nahdliyin ini dimaksudkan untuk menggali secara langsung pandangan dan kebutuhan warga.


“Rembuk Nahdliyin ini menjadi sarana menampung aspirasi warga terhadap isu-isu keagamaan, sosial, pendidikan, dan sebagainya. Semoga pertemuan ini membawa keberkahan,” ujarnya.


Menurutnya, selain diskusi langsung, sebelumnya panitia juga menyebarkan kuisioner agar partisipasi warga NU semakin luas dan representatif.


“Kami ingin apa yang dibicarakan betul-betul berasal dari warga NU. Kalau hanya diskusi kecil, khawatir belum bisa mewakili semuanya. Karena itu, kuisioner disebar untuk menjangkau lebih banyak aspirasi,” jelasnya.


Dari hasil kuisioner awal yang melibatkan 229 responden dari berbagai kecamatan, muncul beragam isu strategis. Responden terbanyak berasal dari wilayah kota Sumenep, disusul Kecamatan Batang-Batang, Gapura, Lenteng, dan Pragaan.


Hasil pengumpulan data menunjukkan bahwa persoalan ekonomi dan kesejahteraan menjadi prioritas utama rekomendasi NU ke depan, dengan 37 persen responden menempatkannya sebagai isu paling mendesak. 


Sementara itu, bidang Pendidikan dan Pesantren menempati posisi kedua (14 persen), disusul Kesehatan dan Sosial (11 persen), Digitalisasi dan Media Sosial (10 persen), Lingkungan dan Kelautan (8 persen), serta Budaya, Keagamaan, dan Politik Lokal masing-masing sekitar 7 persen.


Ketua LPTNU Sumenep, Dr Ahmad Shiddiq, yang turut menjadi fasilitator, menegaskan pentingnya forum seperti ini untuk memastikan arah gerak NU benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.


“Rembuk ini menjadi momentum penting untuk memanggil seluruh elemen Nahdliyin berembuk, bagaimana kemaslahatan NU benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas,” tandasnya.


Kegiatan Rembuk Nahdliyin Sumenep ini diharapkan menjadi model gerakan solutif ke depan bagi PCNU, MWCNU dan PRNU dalam menyusun arah kebijakan organisasi berbasis kebutuhan nyata warga di lapangan.@ (***)