Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Direktur RSUD Moh. Anwar Sumenep Tegaskan Pentingnya Fasilitas HBOT untuk Keselamatan Warga Kepulauan

SerikatNasional
9 Sep 2025, 13:07 WIB Last Updated 2025-09-09T06:08:00Z


Sumenep, Serikatnasional.id | Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati, M. Kes., menekankan urgensi penyediaan fasilitas Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) di wilayah Kabupaten Sumenep.


Hal ini disampaikannya menyusul kebutuhan mendesak masyarakat kepulauan, khususnya nelayan dan penyelam tradisional, terhadap layanan kesehatan yang memadai dalam menangani gangguan akibat aktivitas bawah laut.


dr. Erliyati menjelaskan bahwa terapi oksigen hiperbarik tidak hanya dibutuhkan oleh penyelam yang kerap mengalami decompression sickness (penyakit dekompresi), namun juga sangat bermanfaat untuk menangani berbagai kondisi medis lain seperti infeksi berat, luka kronis, gangguan peredaran darah, hingga keracunan karbon monoksida.


“Kami menilai kehadiran layanan HBOT sangat penting di Sumenep. Selain sebagai daerah kepulauan dengan aktivitas kelautan yang tinggi, akses masyarakat terhadap layanan kesehatan khusus masih terbatas,” ujar dr. Erliyati. 08/09/2025.


Saat ini, fasilitas HBOT yang tersedia di wilayah Jawa Timur masih terpusat di Surabaya, yaitu di Lakesla (Lembaga Kesehatan Kelautan), dan hanya berbentuk ambulans hiperbarik portabel. Fasilitas ini belum dapat menjangkau kebutuhan masyarakat Sumenep secara luas dan berkelanjutan.


Menurutnya, untuk menghadirkan layanan HBOT secara permanen di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 5 miliar. Anggaran tersebut meliputi pengadaan ruang hiperbarik, peralatan penunjang, hingga pelatihan tenaga medis yang kompeten.


“Kami berharap pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap hal ini. Meskipun nilai investasinya cukup besar, manfaat jangka panjangnya jauh lebih besar untuk keselamatan dan kesehatan masyarakat, khususnya yang tinggal di kepulauan,” tegas dr. Erliyati.


“Pihak rumah sakit juga tengah menjalin komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dinas Kesehatan dan pemerintah provinsi, untuk menjajaki kemungkinan pengadaan fasilitas tersebut melalui skema pendanaan bersama,” pungkasnya.


Dengan fasilitas HBOT permanen, diharapkan masyarakat Sumenep, terutama dari pulau-pulau terluar, tidak lagi harus menempuh perjalanan jauh demi mendapatkan penanganan medis yang krusial.