Sumenep, Serikatnasional.id | Ketua Panitia Pragaan Fair 2025 Badrul Akhmadi menjelaskan bahwa hampir semua pedagang PKL di ajang Pragaan Fair setiap malamnya adalah pelaku ekonomi lokal, mereka datang bukan dari negeri seberang melainkan pedagang lokal asal kecamatan Pragaan, ada yang dari Pakamban Laok, Pragaan Laok, Prenduan dan sekitarnya.
"Para pedagang PKL yang setiap hari mangkal di warung kecil, jual bakso, minuman ringan, gorengan, saat event Pragaan Fair mereka pindah stand ke Pragaan Fair. Faktanya mereka untung jualan disini," katanya saat meninjau pedagang PKL di sisi utara lapangan Pakamban Laok, Senin (04/08/2025).
Ketua Komisi Informasi Sumenep sekaligus Ketua Karang Taruna Pragaan ini mengakui bahwa keberadaan Pragaan Fair sejak tiga tahun berdirinya memang dimaksudkan untuk mendukung Pedagang Kaki Lima (PKL) agar dapat berkembang dan bertahan ditengah persaingan ekonomi global.
"Yang disasar Pragaan Fair memang pedagang kaki lima, pelaku lokal daerah Pragaan sendiri, bukan kelas bintang. Karena itulah keberpihakan," ucapnya serius.
Sementara itu Camat Pragaan Indra Hernawan bersyukur Pragaan Fair tidak bergeser dari tujuan awal yaitu berobsesi untuk mensejahterakan pedagang PKL dan ekonomi lokal.
"Kalau PKL dapat untung artinya kesejahteraan meningkat. Konsep ekonomi itu sederhana, untung dan berpihak pada pedagang lokal," ucapnya.
Ditanya soal ada pedagang ikutan UMKM yang ikut jualan di Pragaan Fair, beliau menjawab dengan bijak bahwa itu hanya sebagian. Kebanyakan stand UMKM ditempati Pemerintah Desa dan OPD yang menjual produk unggulan desa, dan ternyata laku, sehingga kenyataan ini tak bisa dijadikan alasan Pragaan Fair berpihak kepada orang luar.
"Pedagang ikutan wahana itu bukan orang Jakarta, dia juga warga Madura dari Sampang, Pamekasan yang ikut mengais rezeki, jumlahnya tak banyak. Yang terpenting pelaku ekonomi lokal diberi ruang yang lebar dan mereka happy," ucapnya.
Mantan Camat Rubaru ini mengatakan bahwa Pragaan Fair itu bukan pasar malam ansih, tapi banyak memberi karpet merah bagi pedagang lokal seluas-luasnya, sebesar-besarnya.
"Yang pasti jualan di Pragaan Fair happy, karena ada banyak festival sebagai hiburan dan pendidikan setiap malamnya." Pungkasnya. (Muiz)
