Sumenep, Serikatnasional.id | Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui kolaborasi TP PKK dan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop UKM dan Perindag) menjadi saksi lahirnya semangat baru dalam pemberdayaan ekonomi keluarga.
Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep Ny. Hj. Nia Kurnia Fauzi, menyampaikan gagasan penuh visi tentang pentingnya koperasi sebagai tulang punggung kesejahteraan perempuan dan masyarakat.
Di hadapan para pengurus PKK dari kabupaten hingga kecamatan, serta perwakilan OPD terkait, Nia Kurnia Fauzi menegaskan bahwa koperasi bukan hanya alat ekonomi, tapi juga bentuk nyata semangat gotong royong yang menjadi jantung dari 10 Program Pokok PKK.
“Koperasi adalah cermin dari nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan. Ia hadir bukan hanya untuk keuntungan, tetapi untuk memperkuat solidaritas sosial,” ujar Nia Kurnia Fauzi dalam sambutannya.
Menurut Nia, PKK sebagai gerakan perempuan desa selama ini telah memainkan peran penting dalam pembangunan, khususnya dalam pemberdayaan keluarga. Namun, tantangan zaman membutuhkan langkah yang lebih konkret dan berkelanjutan.
Pendirian Koperasi PKK, katanya, adalah bagian dari ikhtiar memperluas ruang gerak dan dampak nyata gerakan perempuan.
Istri Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo itu tidak ingin gerakan ini berhenti hanya pada tataran kegiatan rutin atau simbolis. Harus ada keberlanjutan, harus ada hasil.
“Saya ingin koperasi ini benar-benar berdiri dan berfungsi. Jangan sampai kegiatan seperti ini hanya jadi seremoni. Harus ada manfaatnya, harus ada tindak lanjutnya,” tegasnya penuh semangat.
Lebih jauh, ia mengingatkan pentingnya pengelolaan koperasi secara adil dan terbuka.
“Jika dikelola hanya oleh segelintir orang, koperasi tidak akan memberi kemaslahatan bagi semua anggota. Karena itu harus dikelola bersama, dengan prinsip gotong royong dan transparansi.” jelasnya.
Kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM, Perindustrian dan Perdagangan ini menurut Nia merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah dan gerakan masyarakat.
Dengan pendampingan teknis dan regulasi yang memadai, koperasi yang digagas TP PKK diyakini bisa tumbuh menjadi institusi ekonomi rakyat yang kuat dan mandiri.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Dinas Koperasi dan UKM yang telah berkenan hadir dan mendampingi proses ini. Ini adalah awal yang baik untuk mewujudkan koperasi perempuan yang profesional dan berkelanjutan.” harapnya.
Sosok politisi PDI-P Sumenep juga menegaskan kembali tiga alasan utama mengapa koperasi harus tetap dijaga eksistensinya:
1. Meningkatkan kesejahteraan anggota,
2. Menjadi gerakan sosial, bukan sekadar ekonomi,
3. Menciptakan lapangan kerja dan penghasilan alternatif.
Ia mengutip Bung Hatta yang menyebut koperasi bukan hanya lembaga usaha, tetapi alat perjuangan rakyat. Gagasan ini, menurut Nia, harus terus hidup dalam semangat perempuan Sumenep yang bergerak melalui PKK.
Mengakhiri sambutannya, Nia Kurnia Fauzi membuka secara resmi kegiatan tersebut dengan harapan besar. Ia tidak sekadar memulai acara, tetapi menyulut api semangat perubahan.