Sumenep, Serikatnasional.id – Program pengaktifan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling) di Kabupaten Sumenep menunjukkan hasil menggembirakan.
Ketua Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Kabupaten Sumenep, H. Ubaid Abdul Hayat, memastikan bahwa hingga pertengahan Oktober 2025, sekitar 90 persen desa telah mengaktifkan kembali pos Siskamling dan ditargetkan tuntas sebelum akhir bulan.
“Alhamdulillah, hingga pertengahan Oktober ini hampir seluruh desa sudah bergerak. Kami terus berkoordinasi dengan para kepala desa agar target ini tercapai sesuai arahan Bupati,” ujar H. Ubaid kepada media ini, Minggu (19/10/2025).
Langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, yang meminta seluruh desa segera mengaktifkan pos Siskamling paling lambat 31 Oktober 2025.
Menurut Ubaid, penguatan kembali Siskamling di tingkat desa menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat sekaligus menjaga stabilitas keamanan di wilayah pedesaan.
" Siskamling bukan hanya pos jaga, tapi juga simbol partisipasi masyarakat dalam menciptakan rasa aman di lingkungannya sendiri,” tegasnya.
Kebijakan tersebut juga sejalan dengan Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Nomor 300.1.4/E.1/BAK tertanggal 3 September 2025, yang menekankan peningkatan peran Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dalam menjaga ketenteraman, ketertiban umum, serta perlindungan masyarakat (Trantibumlinmas) di daerah.
“Satlinmas menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan berbasis komunitas. Karena itu, desa harus memastikan seluruh perangkatnya aktif dalam kegiatan Siskamling,” lanjutnya.
Ubaid juga menilai, program aktivasi Siskamling menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali nilai-nilai gotong royong dan solidaritas sosial yang menjadi ciri khas masyarakat desa di Madura.
> “Semangat gotong royong itu perlu kita hidupkan kembali. Melalui Siskamling, masyarakat bisa kembali merasakan kebersamaan menjaga lingkungan masing-masing,” tuturnya.
PKDI Sumenep, lanjutnya, terus melakukan pemantauan dan pendampingan terhadap pelaksanaan Siskamling di setiap desa. Beberapa desa bahkan dinilai responsif dan inovatif dengan membentuk tim ronda bergilir hingga memanfaatkan aplikasi pesan singkat untuk memperkuat komunikasi antarwarga.
> “Respons para kepala desa luar biasa. Banyak yang bergerak cepat dan melakukan inovasi agar ronda malam lebih efektif dan partisipatif,” ungkapnya.
Dengan capaian aktivasi mencapai 90 persen, PKDI Sumenep optimistis seluruh desa akan menuntaskan target sebelum akhir Oktober.
> “Kami yakin, Sumenep bisa menjadi contoh kabupaten dengan kesadaran keamanan lingkungan terbaik di Jawa Timur,” tegasnya.
Ia berharap, dengan aktifnya seluruh pos Siskamling, situasi Trantibumlinmas di Kabupaten Sumenep akan semakin kondusif menjelang akhir tahun, terutama menghadapi meningkatnya aktivitas sosial dan kegiatan masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tapi juga menjadi budaya bersama warga Sumenep,” pungkasnya.