Sumenep ( Serikatnasional.id ),- Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Puskesmas Pragaan sempat naik bulan Januari lalu sampai 20 orang, tapi berangsur turun bulan Mei tahun ini hanya 3 orang. DBD kerap digolongkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Dan Indonesia merupakan wilayah endemis dengan penyebarannya hampir di seluruh wilayah Indonesia pada beragam usia.
Usai melaksanakan apel gabungan hari ini Senin (13/05/2024) Kepala Puskesmas Pragaan Baharuddin Mutheri mengatakan bahwa DBD itu dibawa oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan jenis nyamuk kosmopolitan yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.
Kepala Puskesmas Pragaan Baharuddin Mutheri menyebut, kalau ada penderita, nyamuk ini terbang lagi ke orang lain.
Saat ditanya kenapa menjadi siklus tahunan, katanya, karena nyamuk itu bertelur dan satu tahun kemudian baru menetas.
"Nyamuk itu bertelur dan bisa menetas satu tahun kemudian, jadi nyamuk DBD juga," sebutnya.
Bahar meminta agar warga masyarakat selalu menjaga agar lingkungan terbebas dari genangan air 3M (menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas).
Selain itu juga ditambah dengan beberapa poin lain seperti menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat yang digunakan sebagai penampungan air, menggunakan obat anti nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, perlu melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan.
"Perlu berkordinasi dengan lingkungan jika terdapat pasien dengan demam berdarah agar dapat diketahui dan dilakukan evaluasi untuk mencegah penularan seperti fogging berkala dan melakukan kerja bakti". Jelasnya. (Red)