,

Iklan

Iklan

Ketika Kampus Disusupi Kepentingan Politik dan Kekuasaan Oleh DPM-U

SerikatNasional
3 Des 2023, 19:39 WIB Last Updated 2023-12-03T12:39:29Z

 


Salah satu keistimewaan di dunia kampus adalah sebagai institusi sifatnya yang independen, netral, dan inovatif serta kritis terhadap segala bentuk aksi politik kekuasaan dan tidak beresan sosial yang terjadi di masyarakat. Berbeda dengan sekarang, dari tahun ke tahun mahasiswa membuktikan ke bobrok tentang idealisnya sebagai mahasiswa. 


Dalam cacatan sejarah bangsa, kelompok intelektual kaum muda memiliki peran penting.Dalam era kolonial, semangat untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan yang menyengsarakan rakyat lahir dari semangat nasionalisme dan anti-penjajahan para intelektual muda pada masa itu.


Lagi-lagi pada tahun 1998, mahasiswa dan kelompok intelektual kampus menjadi garda terdepan yang berjuang keras menentang dan menggulingkan pemerintahan Orde Baru yang militeristik, otoriter, dan represif.


Kejatuhan rezim Orde Baru ini tentunya tidak dapat dilepaskan dari kesadaran kolektif kelompok intelektual yang melakukan berbagai kajian ilmiah kritis untuk membongkar tindakan korup pemerintah pada masa itu kepada publik (Merlyna Lim, 2003).


Mahasiswa yang seharusnya berintelektual dan bergagasan tinggi akan kemerdekaan Indonesia malah menjadi tempat bermain kontestasi tidak waras atas politik berorganisasi. Terlebih lagi jika itu dilakukan oleh mereka yang memiliki posisi jabatan tertentu karena pada dasarnya jabatan itu hanya sebatas beban kerja tambahan yang tidak semestinya digunakan melakukan dominasi atau penyalahgunaan kekuasaan.Sepertihalnya Lembaga Organisasi Internal Kampus DPM-U, di salah satu kampus di malang. 


Lembaga Legeslatif yang mana seharusnya menjadi tempat aspirasi mahasiswa dan sebagai tempat pengawasan malah menjadi tempat orang-orang yang buta dengan mementingkan kepentingan suatu kelompok tertentu. 


Sejak terdengar isu Pembukaan Bakal calon Pemilihan Umum Raya mereka menggunakan Hak progratifnya sebagai lembaga pengawas Kelompok dan legeslatif Dominasi kelompok untuk menjatuhkan kelompok tertentu. Sebuah Kelucuan akan tingkah Babi-babi Kampus Bukan. Egosentris yang kerap kali mereka pakai untuk mengambil keputusan dan bermain politik atau menjatuhkan lembaga di bawahnya adalah bentuk kebobrokan bagi DPM-U. 


Seakan akan KPU,Bawaslu dan MPB Pusat maupun Fakultas terlihat mendapatkan desakan yang seakan-akan di adu dombakan mahasiswa dengan kepentingan DPM-U(Pengamat Politik).KPU, BAWASLU dan MBP yang seharus memiliki Hak wewenang lebih atas Berjalannya Pemilihan Umum Raya malah di jadikan ujung tombak permainan ketidak warasan politik Mahasiswa Berpendidik. Hak Angket yang seharusnya menggali aspirasi dan penyelidikan malah memakai selimut atas kepentingan suatu kelompok. 


Seperti yang telah di jelaskan DPM-U yang mana sebagai lembaga legeslatif. Tugas dari DPM-U sebagai lembaga legislasi adalah fungsi paling dasar dari tugas DPM-U.fungsi ini berwenang membuat undang-undang. Tujuan dari fungsi ini agar DPM-U dapat membuat peraturan perundang-undangan yang baik. ada beberapa proses dalam fungsi legislasi ini. 


DPM sebagai lembaga mahasiswa akan menampung aspirasi dari Mahasiswa. Aspirasi dari masyarakat ini kemudian akan dirapatkan dalam rapat DPM-U. Begitupun dengan tugas DPM-U sebagai lembaga pengawas dan anggaran, Dimana Tugas dari DPM-U untuk pengawas berjalannya progam kerja suatu Lembaga eksekutif dan sebagai Pengawas Lainnya. Maka dari itu bentuk kenetralan sebuah lembaga legeslatif sangat di butuhkan untuk menjadi legislasi dan pengawas sebagai penegak hukum. Begitupun tugas DPM-U yang seharusnya mampu menjaga ke netralan tersebut bukan malah dibalik itu semua sebagai lembaga DPM-U yang menjadi dalang di balik semua masalah yang saat ini sedang di gaungi dan bahkan di bangga banggakan oleh lembaga DPM-U sendiri.


Sebagai mahasiswa seharusnya mendapatkan fasilitas penuh untuk kenyamanan menempuh pendidikan di kampus. Akan tetapi kenyataan nya berbalik, lembaga DPM-U yang saat ini memiliki kepentingan politik itu sendiri menghalal kan segala cara apapun untuk kepentingan tersebut, bahkan membuat mahasiswa terganggu dan dilibatkan akan kepentingan politik tersebut.


Penulis : Faisol Erwansyah

                    Mahasiswa FEB

RECENT POSTS