,

Iklan

Iklan

Kebodohan Berjamaah, Dunning-Kruger dalam Kebijakan

SerikatNasional
16 Des 2023, 23:37 WIB Last Updated 2023-12-18T01:25:59Z

 


Opini (Serikatnasional.id),- Dalam ilmu Psikologi ada teori Dunning-Kruger  "dipopulerkan David Dunning dan Justin Kruger pada tahun 1999" . Dunning-Kruger adalah suatu fenomena psikologis ketika seseorang merasa lebih superior atau dirinya punya kemampuan dan pengetahuan yang tinggi padahal tidak sesuai dengan realitas. Biasanya pengampu kebijakan model ini menganggap orang lain salah dan tidak lebih pintar darinya. 


Kebajikan adalah suatu pengetahuan yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Baik di pemerintahan, pemangku adat-tradisi dan bahkan dalam keluarga. Kebijakan merupakan arah tindakan yang mempunyai maksud yang ditetapkan oleh suatu actor atau sejumlah actor dalam mengatasi suatu masalah atau persoalan,  Anderson (1979)


Dalam sebuah kebijakan yang sangat diutamakan yaitu pengetahuan yang obyektif, tidak mengurangi, berubah dan menambah kemurnian kebijakan. Sehingga setiap orang yang dipandang mampu dalam suatu hal perlu diberi ruang dan peran agar segala urusan bisa mengarah pada maksud yang dituju. 


Hal ini, pemerintah merupakan salah satu pemangku kebijakan sangat berpengaruh dan berperan penting dalam mencerdaskan masyarakat melalui praktek ataupun seminar kebijakan. Agar kesempatan untuk ikut serta menyetarakan ilmu pengetahuan bisa terarah. 


Fenomena yang mayoritas kita temui diberbagai tempat, kepentingan politik akan menjadi senjata ampuh untuk mendapatkan tempat dan posisi yang diinginkan. Sehingga kebijakan yang diterapkan menjadi salah satu syarat kepentingan politik yang secara pandangan nalar kebijakannya tidak dapat diterima oleh semua golongan. 


Yang sering terjadi kebijakan yang dikeluarkan merupakan turunan dari atasan yang telah memberinya mandat. Pengetahuannya akan suatu kebijakan akan terbelenggu dan tidak dapat difungsikan dengan baik.


Mengutip dari beberapa  sumber misal otoritarianisme-individualisme muncullah suatu pemahaman  yang akan berdampak buruk pada pengetahuan kebijakan yang sebenarnya. Seorang pimpinan yang bekerja didominasi dengan ego yang melekat pada dirinya, dampak yang ditimbulkan seringkali menabrak tata nilai dan aturan yang sebenarnya, oleh karena yang bersangkutan ingin menunjukan superiornya. 


Dalam posisi yang bersamaan, sang anak buah selaku subordinat juga ingin menunjukkan sikap loyalitas dan kepatuhan pada intruksi atasan tanpa melakukan kontrol dan review tugas yang sebenarnya, sehingga yang paling sering terjadi terjerat pada siklus kebodohan berjamaah. 


Jika psikis seperti ini dibiarkan maka tak lepas dari prokon yang tidak menemukan jalan keluar sebab suatu kebijakan dikeluarkan harus menjadi hukum paten tanpa rujukan yang jelas ataupun hukum yang belum teruji, perlu memang adanya keterbukaan diri dan membuka ruang khusus untuk mendiskusikan dengan orang banyak tentang sesuatu yang akan menjadi kebijakan. 


Kesadaran dalam psikis ini penting dengan cara meditasi. Dalam ilmu psikologi metasi menjadi salah satu usaha mengembalikan mental ataupun merawat kesehatan jiwa yang banyak tekanan, dalam meditasi konsentrasi penuh milik jiwa yang dapat menyalurkan perintah murni ke otak. Tujuan dari metode ini yaitu membuat perasaan menjadi lebih tenang, memenuhi kedamaian batin, dan meningkatkan kesehatan jiwa. Sehingga pikiran dapat menerima semua energi positif sebagai perubahan pola pikir yang jernih dan dapat memberikan kebijakan yang lebih baik. 


Yang terakhir menjadi Open-mind, terbuka bagi semua kalangan baik pada pemberi kritik dan saran terhadap kebijakan-kebijakan yang dapat diterima dan tidak kontroversial. Dalam menciptakan sebuah solusi atau permasalahan, diperlukan pemikiran yang kritis dan rasional, untuk membentuk hal tersebut, sikap open minded dibutuhkan. Mengacu pada permasalahan diatas hal ini menjadi penting untuk jangka panjang sebuah kebijakan yang akan menjadi suatu patokan dalam setiap permasalahan yang terjadi, selain memperbaiki diri juga untuk mengangkat martabat sebagai manusia.


Penulis: Imam Rasyidi

RECENT POSTS