,

Iklan

Iklan

Keluarga Cemaraku

SerikatNasional
28 Nov 2023, 07:30 WIB Last Updated 2023-11-28T00:30:31Z

 


Panggil saja aku Nairaa, remaja 15 tahun yang lahir dari keluarga yang katanya "Cemara". Namun aku tidak menyangkal akan hal itu, karena itu memang benar adanya. Aku terlahir dari keluarga yang cemara dan aku beruntung dalamkeluarga ini. Sedari kecil hingga aku beranjak remaja ini, hidupku penuh dengan cinta dan kasih sayang.



Aku tidak pernah merasa kurang akan kasih sayang, aku selalu di manja, selalu di perhatikan, selalu di khawatirkan di saat aku sedang sakit dan di saat aku lama pulang jika keluar rumah.  Selalu ditanya bagaimana keadaanku setiap harinya, dan kedua orang tuaku juga selalu mengusahakan apa yang aku minta. 



Selama aku bersekolah, orang tuaku tidak pernah menuntut aku untuk selalu mendapatkan nilai yang bagus di setiap mata pelajaran yang ada. Orang tuaku juga tidak pernah menuntut aku untuk terus menerus belajar dan  menjadi juara kelas di sekolah.  Dan ada satu hal perlakuan kecil nan manis yang ibuku selalu lakukan setiap aku pulang sekolah, yaitu beliau selalu menghampiriku dan tidak pernah alpa untuk menanyakan apa saja aktivitas ku di sekolah.



"neng geulis, ada cerita apa hari ini? neng tadi ngapain aja di sekolah? ceritain dong ibu udah penasaran nih pengen ngedengerin apa aja kegiatan eneng hari ini!" begitulah kira-kira kalimat exited yang selalu beliau lontarkan dan yang selalu aku dengar setiap harinya, 



Ibuku juga selalu menanyakan apakah aktivitasku di sekolah itu sangat menyenangkan, jika aku menjawab aktivitas itu sangat menyenangkan beliau selalu mengucap kata syukur. Namun jika aku menjawab sebaliknya beliau selalu bertanya kenapa dan ada hal apa sehingga aku tidak merasa senang akan hal itu. 



Oh ya, ngomong-ngomong jika kalian bertanya kenapa hanya ibu ku saja yang selalu bertanya tentang kegiatan sekolahku, dan kemana ayahku?, apakah beliau tidak peduli akan sekolahku sehingga beliau tidak pernah bertanya?

 


Oh.. jawabannya adalah beliau sangat-sangat peduli, sama halnya dengan ibuku yang sangat peduli terhadapku, namun mungkin cara beliau mengungkapkan semua itu sedikit berbeda dengan cara ibuku. Karena beliau adalah tipe orang yang sangat gengsi untuk mengungkapkan rasa sayang dan pedulinya terhadap anak-anaknya. 



Namun aku tidak merasa keberatan akan hal itu, malahan aku merasa sangat bangga karena memiliki seorang ayah seperti beliau dan memiliki seorang ibu seperti ibuku. Aku merasa sangat bersyukur karena menurutku tidak semua anak dapat merasakan kehangatan keluarga seperti apa yang aku rasakan ini, dan aku juga tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan tuhan kepadaku ini karena umur seseorang tidak ada yang tahu. (Fara)

RECENT POSTS