,

Iklan

Iklan

Perkokoh Kerukunan Umat Beragama, Bakesbangpol Sumenep gandeng FKUB

SerikatNasional
26 Okt 2022, 07:16 WIB Last Updated 2022-10-27T02:42:04Z

 


SUMENEP - Dalam upaya meningkatkan kerukunan antar umat beragama, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol Linmas) Kabupaten Sumenep menggandeng Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sumenep dengan menggelar sosialisasi dan dialog kerukunan umat beragama, 


Kegiatan sosialisasi yang bertemakan “Memperkokoh Kerukunan Umat Beragama Menuju Indonesia Tumbuh Indonesia Tangguh” ini dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Kamis (25/10/2022).


Hadir pada acara tersebut Kepala Bakesbangpol Linmas, Purwo Edi Prawito, S.STP., MM. Ketua FKUB Kabupaten Sumenep, K. Qusyairi Zaini, S.S, Forkopimcam, Kepala Desa se-Kecamatan Bluto, serta perwakilan tokoh NU dan Muhammadiyah.


Dalam sambutannya, Camat Bluto, Ir. Bambang Karyanto, M.Si, menjelaskan tentang pentingnya membangun sikap toleransi dalam beragama, "Perbedaan adalah suatu keniscayaan, maka dalam konteks berbangsa dan bernegara kita perlu terus memupuk ikatan persaudaraan antar elemen masyarakat tanpa ada lagi yang namanya sekat-sekat, perbedaan ras, suku dan agama. Ini semua demi Indonesia yg lebih maju dan lebih tangguh," jelasnya.


Pihaknya sangat mendukung terhadap kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Kesbangpol Linmas dan FKUB Kabupaten Sumenep. Menurutnya acara-acara semacam itu penting untuk terus digalakkan agar kerukunan umat beragama di Sumenep tetap terjaga.


Sementara ketua FKUB Sumenep, K. Qusyairi Zaini, S.S. dalam pemaparannya menyampaikan bahwa kerukunan dan sikap toleransi antar umat beragama merupakan syarat mutlak bagi terbangunnya sebuah integrasi nasional, hal itu merupakan syarat bagi keberhasilan pembangunan nasional. 


“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dan plural. Terdiri dari beragam ras, suku dan agama. Namun demikian, sejak dulu bangsa ini dikenal sebagai bangsa yang damai dan toleran. Tak heran jika kemudian menjadi acuan negara-negara lain dalam hal kerukunan antar umat beragama,” terangnya.


K. Qusyairi menambahkan, akhir-akhir ini muncul kelompok kecil yang anti keberagaman, intoleran, bahkan ingin mengganti asas Pancasila menjadi khilafah. Menurutnya, kelompok-kelompok tersebut sebenarnya bukanlah kelompok mayoritas, hanya saja selalu mengatasnamakan kelompok mayoritas agar tampak besar.



"Oleh sebab itu, disamping tugas pemerintah dalam menindak tegas dan tidak memberikan ruang sedikitpun bagi kelompok intoleran dan cenderung radikal ini, juga merupakan tugas kita bersama untuk selalu memberikan pemahaman tentang moderasi dalam beragama," ujarnya.


Kiai yang sekaligus penceramah ini berharap, kita sebagai umat yang taat perlu memupuk sikap toleransi antar umat beragama di tengah-tengah masyarakat, utamanya generasi muda. 


“Dengan demikian, Pemerintah dan masyarakat hendaknya terus berdampingan agar kerukunan hidup umat beragama yang sudah terjalin dengan baik di Kabupaten ini tidak berubah, sehingga tidak akan terjadi kesalahpahaman yang bisa menimbulkan konflik,” pungkasnya.


Pada saat yang sama, Kepala Bakesbangpol Linmas, Purwo Edi Prawito, S.STP., MM. menambahkan bahwa sosialisasi ini adalah sebagai upaya untuk memelihara suasana kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Sumenep. “Kehidupan beragama ini harus berjalan dengan harmonis dan saling menghargai satu sama lain. Jangan sampai gara-gara masalah kecil yang terjadi antara sesama pemeluk agama menjadi pemicu terjadinya konflik antaragama yang ada di Kabupaten Sumenep.” Paparnya.


Acara sosialisasi ini merupakan ketiga kalinya setelah diadakan di Kecamatan Rubaru dan Kecamatan Saronggi beberapa waktu lalu.


(Tim/Red)

RECENT POSTS