,

Iklan

Iklan

(SA) Korlap Demo di Pengadilan Negeri Surabaya Kemarin Ternyata Diduga Seorang BONDET

SerikatNasional
23 Agu 2022, 09:15 WIB Last Updated 2022-08-23T06:41:41Z


Jombang - Setelah ramai  pemberitaan terkait para pendemo yang dipimpin (SA) untuk menuju PN Surabaya dari Jombang, menumpangi mobil plat merah milik Dinas BKKBN Jombang . 


Permasalahan kekerasan seksual memang wajib untuk diberantas, sering kali kejadiannya  sangat mempengaruhi psikis para korban kekerasan seksual. 


Akan tetapi yang miris adalah ketika ada salah satu oknum aktivis yang berteriak-teriak seolah-olah membela korban kekerasan seksual, akan tetapi dia sendiri melakukan tindakan asusila atau dikalangan masyarakat  biasa di juluki (BONDET). Tentunya hal itu berbanding terbalik dengan apa yang di perjuangkan dan teriakan selama ini.


SA ternyata diduga pernah menginap dirumah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal kerja oleh suaminya jadi TKI di negeri Jiran sebut saja AS dari Dusun Sumberarum, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. 


Kejadian tersebut terjadi tahun 2020 yang lalu. Berdasarkan penelusuran awak media dilapangan memperoleh keterangan dari tokoh masyarakat setempat  bahwa kejadiannya itu tanggal 19 Juni 2020.


Tokoh yang enggan menyebutkan namanya ini mengingat kejadian disekitarnya. Waktu itu beberapa hari gerak gerik SA sudah diawasi oleh warga kami, pada hari tersebut yang bersangkutan menginap dirumah AS tanpa ijin RT atau lingkungan setempat.


"Sehingga tepat jam 22.00 WIB digerebek oleh warga kami," ungkap tokoh masyarakat tersebut.


"Yang kita sesalkan waktu itu SA siangnya sempat khotbah di Masjid Dusun Sumberarum, Desa Sambirejo. Pada saat penggerebekan itu dia menunjukkan kartu pers kepada warga. Ketika ditanyakan KTP nya tidak bawa, tetapi ternyata KTP nya di bawa AS," imbuhnya. 


Ketika ditanya apakah pada waktu itu warga sempat memantau sebelum dilakukan penggerebekan, tokoh masyarakat tersebut menjawab, "Sebelum dilakukan penggerebekan sudah diintai oleh warga, ternyata menurut keterangan beberapa warga SA sudah sering terlihat menginap dirumah AS tapi tidak pernah laporan ke RT dan lingkungan setempat," tandas tokoh masyarak yang enggan disebut namanya dalam pemberitaan. 


"Bahkan saat disuruh membuat surat pernyataan pun, SA mau dan menulis sendiri pernyataannya yang disaksikan oleh Linmas dan Ketua RT dan Kasun, " ungkapnya lagi. 


Apakah SA meminta maaf atas perbuatannya menginap dirumah istri orang dan tidak laporan ke RT atau lingkungan, dijawab.


"SA tidak minta maaf  hanya diam seribu bahasa, seolah-olah tidak bersalah, kami tidak ingin kampung kami tercemar gara gara ulah SA dan AS," tandas orang yang cukup di segani Sumberarum itu. 


"Warga yang lain menyayangkan tindakan SA yang sering jadi khotib di masjid sini tetapi kok nginap dirumah isteri orang . Ini tindakan amoral yang tidak patut sebagai contoh atau panutan warga," ucap salah salah satu warga yang  mewanti-wanti agar namanya dirahasiakan.


Menyikapi permasalahan tersebut salah seorang tokoh pemerhati masyarakat di Jombang, ketika di mintai tanggapannya, mengatakan. 


"Memang kadang ada beberapa orang tidak mau bercermin pada dirinya sendiri, berteriak-teriak mimpin demo bagaikan seorang pejuang sejati padahal perbuatan nya sendiri sangat nista. Harapan saya kepada SA, kalau memang apa yg disampaikan warga Desa Sambirejo Wonosalam tadi benar adanya. Malulah anda pada diri sendiri jaga akhlak yang baik, baru kita bisa menjadi contoh bagi masyarakat," pungkasnya.


(Sobi)

RECENT POSTS