,

Iklan

Iklan

Gawat, Sekertaris Jenderal Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN) Protes Oknum-oknum yang Biasa Nyinyir Tentang Hal ini

SerikatNasional
28 Des 2021, 18:51 WIB Last Updated 2022-01-01T03:38:31Z

 


Serikatnasional.id -Sekretaris Jenderal Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN) Ali Nugroho mengatakan, terkait instruksi Fraksi PDI-P agar anggota dewan membagi-bagikan sembako dengan tas bergambar Puan.



Hal ini merupakan tindakan wakil rakyat yang perhatian dan peduli kepada rakyatnya ditengah himpitan ekonomi imbas dari pandemi. 



"Sangat aneh dan sesat logikanya, kalau ada orang yang nyinyir bahwa tindakan bagi-bagi sembako dipersalahkan atau dikait-kaitkan hal tertentu," ujar Ali.



Lanjut Ali, Justru tindakan tersebut yang ditunggu rakyat agar wakilnya di parlemen perhatian bukan saat pemilu saja. 



"Masa gak mau Rakyat senang?. Dan kalo perlu jadi rumusan baru dari tupoksi anggota dewan," tanyanya.



Menurutnya,tidak hanya budgeting, legislasi dan pengawasan. Akan tetapi ditambah bentuk baru. 



"Misalkan, membagi sebagian rejeki ke rakyat. Pajak penghasilannya bukan hanya ke negara tapi juga ke rakyat. Bisa jadi diskursus panjang itu." Kata Ali 



Pembagian sembako adalah sebuah tindakan kepeloporan supaya bisa dikuti oleh seluruh anggota dewan se Indonesia dalam membantu mengurangi beban yang dikategorikan masyarakat miskin. 



Ali juga menjelaskan ada 28 juta kurang lebih, orang dikategorikan masyarakat miskin. Andaikan jika seluruh anggota yang jumlah anggota DPR dan DPRD 20 ribu lebih, kalo dikalikan sembako 2000/orang hasilnya 40 juta sembako. 



"Bukankah itu sangat membantu ditengah kesulitan masyarakat imbas dari pandemi. Jadi sudah benar yang dilakukan ketua DPR. Sebagai simbol lembaga negara harus menjadi panutan anggota dewan lainnya, dengan peduli terhadap rakyat." tuturnya. 



Dari hal ini, Ali mengaku merasa heran dari sikap sebagian kalangan yang selalu nyinyir ketika ada orang yang berbuat baik hati membantu sesama. 



"Dalam ajaran agama manapun, selalu dianjurkan berbuat baik. Soal kadarnya biar Tuhan YME yang menilai bukan seolah-olah mewakili untuk menilai seseorang," tegasnya.



"Jadi, jika tak mampu memberi paling tidak jangan membuat narasi pembenaran yang sifatnya negatif. Saya rasa kalangan seperti itu perlu diperiksa."Imbuh Ali .(Red


RECENT POSTS