Jakarta, Serikatnasional.id — Upaya meningkatkan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di era digital terus dilakukan melalui berbagai strategi komunikasi dan branding.
Pakar digital branding, Dr. Rulli Nasrullah, M.Si., atau yang akrab dikenal sebagai Kang Arul, menegaskan pentingnya optimalisasi media digital bagi pelaku UMKM agar mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen yang kini berperan sebagai prosumer — produsen sekaligus konsumen konten.
Menurut Kang Arul, keberhasilan komunikasi digital tidak hanya ditentukan oleh teknologi, tetapi juga oleh kebiasaan dan budaya komunikasi yang efektif. “Pelaku UMKM perlu memahami cara berinteraksi di media sosial, mulai dari cara menyapa audiens hingga menyusun narasi yang relevan dengan tren dan kebutuhan pasar,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengalaman konsumen dalam mengonsumsi ulasan, iklan media sosial (SocMed Ads), serta rekomendasi dari akun viral atau trending topic kini menjadi faktor utama dalam membangun kepercayaan dan citra merek.
“Produk tidak cukup hanya bagus, tetapi juga harus memiliki storytelling, nilai, dan diferensiasi yang jelas agar menjadi top of mind di kalangan khalayak digital,” katanya.
Dalam paparannya, Kang Arul juga menyoroti peran algoritma digital dan jejak pencarian online yang berpengaruh besar terhadap visibilitas produk UMKM. Dengan algoritma yang semakin selektif, pelaku usaha dituntut untuk memahami cara kerja konten agar dapat menjangkau target audiens secara tepat sasaran.
“Video menjadi format konten paling dominan di dunia digital. Berdasarkan riset Cisco tahun 2020, sekitar 82 persen trafik internet global didominasi oleh konsumsi video. Bahkan, hanya dibutuhkan beberapa detik pertama untuk menangkap perhatian audiens,” jelasnya.
Oleh karena itu, Kang Arul mendorong pelaku UMKM untuk mengoptimalkan visual, teks promosi, serta strategi konten kreatif melalui back sound, sound effect, desain promosi, animasi, hingga kalender konten yang terencana. Semua elemen tersebut dapat diakses melalui platform edukatif yang ia kembangkan di bit.ly/AsetKangArul.
“Di era digital saat ini, kekuatan media bukan lagi soal siapa yang punya modal besar, tapi siapa yang mampu bercerita dengan kuat dan autentik,” pungkasnya.
