Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Pondok Pesantren Goes to School: Menanam Adab di Tengah Derasnya Arus Pendidikan Modern

SerikatNasional
3 Jul 2025, 12:34 WIB Last Updated 2025-07-03T05:45:01Z


Penulis : Akhmad Fairuzi SPd MAP Kabid GTK Disdik Sumenep

Opini, Serikatnasional.id | Di tengah derasnya arus modernisasi pendidikan yang kerap mengejar pencapaian akademik semata, sebuah inisiatif lahir dari rahim kearifan lokal: “Pondok Pesantren Goes to School”. Program ini hadir bukan hanya sebagai gagasan, tetapi sebagai gerakan nyata yang menjembatani nilai-nilai luhur pesantren dengan sistem pendidikan umum yang semakin kompetitif namun seringkali kehilangan ruh moralitas.


“Pendidikan karakter bukan sekadar wacana. Di pesantren, adab adalah kenyataan harian.” Kalimat ini bukan sekadar kutipan indah, tetapi menjadi ruh dari buku “Pondok Pesantren Goes to School” yang disusun oleh Akhmad Fairusi. Lewat pendekatan praktis, teknis, dan bernuansa spiritual, buku ini mengangkat kembali esensi pendidikan pesantren yakni adab sebagai fondasi kepribadian mulia.


Di saat dunia pendidikan lebih banyak menakar kualitas siswa dari nilai ujian dan capaian akademik, buku ini mengingatkan bahwa ada dimensi batiniah yang tak boleh diabaikan: adab dalam bersikap, hormat kepada guru, sopan dalam berbicara, disiplin terhadap waktu, dan santun dalam bertindak. Nilai-nilai ini yang selama ini mengakar kuat di lingkungan pesantren, justru kini dibutuhkan untuk membentengi generasi muda dari krisis moral yang semakin nyata.


Mengacu pada kerangka Profil Pelajar Pancasila, 6C Kompetensi Global, dan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, buku ini disusun secara sistematis untuk menjadi panduan integrasi nilai-nilai pesantren dalam sistem pendidikan umum. Bukan hanya sekadar teori, tetapi diperkuat dengan contoh nyata program-program pembudayaan adab yang telah diimplementasikan di berbagai sekolah.


Lebih dari sekadar referensi akademik, buku ini menjadi panduan penting bagi guru, kepala sekolah, pemerhati pendidikan, hingga orang tua yang peduli terhadap masa depan anak-anaknya. Bagi mereka yang tidak hanya ingin mencetak anak-anak cerdas secara intelektual, tetapi juga mulia akhlaknya.


“Karena ilmu tanpa adab adalah pedang tanpa gagang; bisa melukai siapa saja, termasuk pemiliknya,” begitu pesan mendalam yang menjadi penutup pamflet dan sekaligus menjadi alarm bagi dunia pendidikan: sudahkah kita mendidik anak-anak kita dengan adab?


Program “Pondok Pesantren Goes to School” bukan sekadar proyek, melainkan gerakan kebudayaan pendidikan yang menawarkan harapan baru bahwa pendidikan tak harus tercerabut dari akarnya, dan tradisi luhur pesantren dapat bersanding indah dengan sistem pendidikan masa kini.