Sumenep, Serikatnasional.id | Banjir yang melanda Pondok Pesantren (PP) Al-Amien Putri 1 Prenduan pada Selasa (13/05) masih belum surut hingga hari ini, Rabu (14/05). Air masih menggenangi halaman pondok dengan ketinggian sekitar mata kaki.
Menyikapi situasi ini, tim gabungan yang terdiri dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tim Pramuka Tanggap Bencana, Pemadam Kebakaran (Damkar) Sumenep, dan Barisan Ansor Serba Guna (BANSER) PAC Pragaan langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pembersihan dan penanganan banjir. Mereka bekerja sama untuk membersihkan saluran air yang tersumbat dan mengangkat material banjir.
Ketua Ranting Ansor Aeng Panas, Miftahul Arifin, S. Fil. mengungkapkan dari lokasi, air banjir masuk ke area pondok setelah pagar pembatas roboh akibat luapan air sungai di sebelah timur dan utara.
"Air masuk dari sungai sebelah utara merobohkan pagar pembatas," ujar Miftahul Arifin.
Di tengah situasi itu, Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim, hadir bukan sebagai pejabat, melainkan sebagai ayah bagi ratusan santri yang terdampak.
Ia datang cepat, tanpa banyak protokol, langsung memimpin penanganan bersama BPBD dan jajaran Forkopimka Pragaan.
“Ini bukan hanya soal banjir. Ini tentang hati yang terguncang dan amanah untuk melindungi,” ujar KH Imam Hasyim, Rabu (14/5/2025), saat menyaksikan langsung proses perbaikan pagar yang jebol dan saluran air yang meluap.
Sosok orang nomer dua di Kabupaten Sumenep itu menyebut banjir terjadi karena saluran irigasi tak mampu menampung debit air besar dalam waktu singkat.
![]() |
Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim bersama Kepala Desa Prenduan Eko Wahyudi dilokasi |
Hujan hanya turun sehari, tapi cukup untuk membuat lingkungan pesantren porak-poranda. Meski demikian, respons masyarakat begitu cepat.
Warga Pragaan Laok dan Prenduan langsung bergotong-royong bersama tim BPBD memperbaiki tanggul darurat.
“Alhamdulillah, kita bisa atasi bersama. Ini kekuatan gotong-royong yang tidak bisa dinilai dengan apapun,” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Sumenep juga menyalurkan bantuan darurat berupa selimut, peralatan mandi, makanan ringan, hingga kebutuhan dasar lainnya untuk para santri.
Bantuan itu tak hanya menghangatkan tubuh, tapi juga menyirami batin yang sempat cemas dan takut.
Nyai Hj. Halimatus Sa’diyah, Pengasuh Pondok Putri Al-Amien Prenduan, menyampaikan rasa haru dan terima kasih atas kehadiran pemerintah yang sigap dan tulus.
“Terima kasih Pak Wabup, ini bukan sekadar bantuan, tapi kehadiran yang membuat kami merasa tidak sendiri. Santri-santri kami kembali tenang,” ucapnya.
Lebih lanjut, KH Imam juga mengingatkan masyarakat agar segera melapor ke call center bencana jika kejadian serupa terulang.
“Bencana tidak boleh membuat rakyat menderita sendiri. Pemerintah akan selalu hadir, secepat yang kami bisa,” pungkasnya.
Penulis: Rasyidi