Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Gili Iyang Destinasi Wisata Kesehatan Satu-satunya Indonesia ada di Sumenep

SerikatNasional
20 Jun 2024, 17:04 WIB Last Updated 2024-06-21T05:14:15Z


SUMENEP (Serikatnasional.id),– Pulau Gili Iyang merupakan destinasi wisata kesehatan di Indonesia yang memberikan dampak positif pada kesehatan, sebuah pulau kecil yang dikenal sebagai Pulau Oksigen, merupakan salah satu destinasi wisata menarik di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. 


Pulau oksigen ini terkenal karena kadar oksigennya yang sangat tinggi, bahkan disebut-sebut sebagai yang tertinggi kedua di dunia setelah Laut Mati Yordania versi United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). 


Inilah beberapa informasi penting tentang wisata Pulau Oksigen atau Gili Iyang menurut Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, H. Mohammad Iksan: 


Pulau oksigen atau Gili Iyang dikenal lantaran memiliki kadar oksigen yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata daerah lain. Berdasarkan data Pemerintah setempat menunjukkan bahwa kadar oksigen di Pulau tersebut bisa mencapai 21,5% hingga 23,5%, lebih tinggi dari kadar oksigen normal yang berkisar di angka 20,9%.


Kadar oksigen yang tinggi dianggap memberikan berbagai manfaat kesehatan seperti meningkatkan stamina, memperbaiki sirkulasi darah dan mendukung kesehatan pernapasan. Banyak orang datang ke Gili Iyang untuk beristirahat dan memulihkan kesehatan karena lingkungan alaminya yang mendukung.


Tingginya kadar oksigen di Gili Iyang, tentu juga berkaitan dengan kualitas udara yang sangat bersih. Hal ini disebabkan minimnya polusi udara, karena sedikitnya aktivitas industri dan kendaraan bermotor di pulau tersebut.


Memiliki kekayaan udara dengan keunikan oksigennya, Gili Iyang juga menawarkan keindahan alam yang masih alami dengan pantai-pantai yang bersih, air laut yang jernih, dan pemandangan bawah laut yang begitu mempesona. 


Hal tersebut menjadikan pulau oksigen ini sangat menarik bagi para wisatawan yang mencari udara segar dan sehat. Pulau ini juga menjadi tempat yang cocok dikunjungi untuk menikmati wahana snorkeling dan diving.


Lingkungan alami yang terjaga turut berkontribusi besar pada tingginya kadar oksigen, yakni pelestarian lingkungan hidup menjadi salah satu faktor penting yang mendukung keunikan di Pulau oksigen tersebut.


Selain keindahan alamnya, wisatawan juga dapat menikmati budaya dan tradisi lokal masyarakat Madura yang tinggal di Gili Iyang. Penduduk setempat dikenal sangat ramah dan bersahabat.


Meski masih tergolong sebagai destinasi wisata yang belum terlalu ramai, Gili Iyang ini sudah memiliki beberapa fasilitas dasar seperti homestay, warung makan, penyewaan alat snorkeling dan diving.


Gili Iyang cocok untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan ingin menikmati keindahan alam serta udara yang sehat. Pulau ini masih terjaga keasliannya, sehingga memberikan pengalaman wisata yang berbeda dari tempat-tempat wisata lain yang lebih komersial.


Dengan keunikan kadar oksigen yang tinggi, potensi pariwisata Gili Iyang ini telah dipromosikan sebagai destinasi wisata kesehatan. Pemerintah setempat dibawah kepemimpinan Ahmad Fauzi Wongsojudo yang karib disapa Bupati Wongsojudo itu, terus berupaya mengembangkan fasilitas pariwisata yang mendukung wisatawan yang ingin menikmati kualitas udara yang baik.


Karena keeksotisan pulau tersebut, Gili Iyang menjadi salah satu destinasi wisata yang menawarkan pengalaman unik, terutama bagi mereka yang mencari tempat dengan kualitas udara yang superior dan manfaat kesehatan yang potensial.


"Gili Iyang merupakan pulau eksotik yang harus dikunjungi oleh wisatawan domistik dan mancanegara, untuk membuktikan kesejukan udara pulau Gili Iyang, pulau dengan kandungan oksigen terbaik di Indonesia," kata H. Mohammad Iksan.


Diketahui akses untuk mencapai Pulau oksigen atau Gili Iyang ini, wisatawan harus naik kapal atau perahu rakyat dari Pelabuhan Dungkek di Sumenep. Adapun perjalanan laut tersebut diperkirakan memakan waktu atau jarak tempuh sekitar 30 menit, tergantung kondisi cuaca dan laut.