,

Iklan

Iklan

Kisah Pilu Seorang Lansia Dimasa Tuanya Tinggal Ditempat Yang Tidak Layak

SerikatNasional
15 Mar 2023, 05:15 WIB Last Updated 2023-03-17T23:35:07Z


PAMEKASAN (SERIKAT)- Kisah pilu kehidupan seorang Lansia, yang mana dimasa tuanya Ia harus tinggal ditempat yang tidak layak.


Nenek Su (70) tahun, sekitar 1,5 bulan Ia terpaksa harus tinggal ditanah lapang terbuka, yang mana ketika siang Ia harus kepanasan dan ketika malam tiba Ia harus merasakan kedinginan.


Saat ini Nenek Su tinggal sendirian dan tidur diatas tempat yang terbuat dari bambu, tepatnya di Arek Lancor (Arlan) atau Alun-Alunnya Kabupaten Pamekasan, yang mana Arlan ini terletak di Pusat Kota Pamekasan.


Menurut pengakuannya, Ia berasal dari Palengaan Pamekasan, dan Ia sebenarnya memiliki empat orang Anak, akan tetapi yang dua, Anaknya sudah meninggal dunia.


Dan dua anaknya lagi, sudah tidak peduli lagi dengan dirinya.


"Tidak seharusnya diumur saya yang sudah tua ini berada disini (Arlan red), tapi apa boleh buat Anak saya tidak menghendaki keberadaan saya yang sudah lemah ini," cerita Nenek Su pilu.


Selama ini untuk makan sehari-harinya ia mencari rongsokan atau barang bekas yang kemudian dijual, dari hasil penjualan rongsokan tersebut Ia bisa membeli nasi dan minyak urut.


"Kadang dapat sepuluh ribu kadang juga dapat lima ribu, kadang saya juga diberi oleh orang," kata Nenek Su kepada Reporter Media ini ketika ditemui pada selasa (14/03/2023) malam.


Sebelum tinggal di Arlan, Nenek Su tinggal di sebuah Kamar Kos disekitar Arek Lancor, akan tetapi karena sekarang biaya kamar Kosnya makin mahal, sehingga Ia tidak mampu untuk membayarnya.


"Awalnya hanya dua ratus ribu, tapi sekarang menjadi lima ratus ribu," keluhnya.


Nenek Su sebenarnya ingin tinggal ditempat Kos lagi, agar tidak kepanasan dan kedinginan, tapi apa boleh buat biaya Kos yang makin mahal membuat Ia terpaksa tinggal di Arek Lancor, dan keinginannya tersebut baginya saat ini hanyalah sebuah mimpi.


"Sebenarnya saya ingin Kos lagi, kalau bisa  disekitar atau yang dekat dengan Masjid Jami" Pamekasan, Karena saya bisa menjalankan Sholat lima waktu di Masjid sambil bantu-bantu menyapu Masjid," ucapnya.


"Saya merasa sedih, dan pilu berada disini, tapi apa boleh buat, saya yang sudah tua dan tidak punya tenaga ini tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain pasrah dan minta perlindungan Allah SWT," tutur Nenek Su sedih. (Ir/Red)

RECENT POSTS