,

Iklan

Iklan

Hikmah Mensyukuri Pemberian Nikmat Dari Allah, Ini Penjelasannya

@SerikatNasional
15 Jan 2022, 19:02 WIB Last Updated 2022-01-15T12:02:59Z

 


Pemberian kenikmatan oleh Allah, itu menjadi nyata ketika nikmat tersebut bisa disyukuri dan akan tetap istiqamah bagi orang yang mempunyai ketenangan hati. Adapun wujud dari kenikmatan tersebut ialah ketika seseorang taat kepada Allah, hal ini dapat dilihat melalui penjelasan Kitab Washoya yaitu:


ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ إِﻥَّ ﻓِﻲ ﻃَﺎﻋَﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟَّﻠﺬَّﺓِ ﻭَﺍﻟﺮَّﺍﺣَﺔِ ﻣَﺎ ﻻَ ﻳُﻌْﺮَﻑُ إِﻻَّ ﺑِﺎﻟﺘَّﺠْﺮِﺑَﺔِ


Wahai anakku, Sesungguhnya dalam taat Allah terdapat suatu kenikmatan dan ketenangan yang tidak di dapat diketahui kecuali dengan mencoba.


ﻓَﻴَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ ﺍﺳْﺘَﻌْﻤِﻞ ﻃَﺎﻋَﺔَ ﻣَﻮْﻻَﻙَ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﺘَّﺠْﺮِﺑَﺔِ ﺃَﻳَّﺎﻣًﺎ ﻟِﺘُﺪْﺭِﻙَ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﻠَّﺬَّﺓِ


Maka Wahai anakku, gunakan ketaatan kepada tuhanmu sebagai uji coba dalam beberapa hari, agar kamu bisa mendapatkan kelezatan ini.


ﻭَﺗَﺸْﻌُﺮُ ﺑِﻬَﺬِﻩِ ﺍﻟﺮَّﺍﺣَﺔِ ﻭَﺗَﻌْﻠَﻢُ إِﺧْﻼَﺻِﻰ ﻟَﻚَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺼِﻴﺤَﺔِ


Agar kamu bisa merasakan ketentraman/ kenyamanan ini, dan kamu tahu keikhlasan nasehatku.


ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ : إِﻧَّﻚَ ﺳَﺘَﺠِﺪُ ﻓِﻲ ﻃَﺎﻋَﺔِ ﺍﻟﻠﻪ ﺛِﻘَﻼً ﻋَﻠَﻰ ﻧَﻔْﺴِﻚَ ﺃَﻭَّﻝَ ﺍﻷﻣْﺮِ


Wahai anakku, Sesungguhnya kamu akan menemui keberatan atas dirimu saat pertama kali taat kepada Allah.


ﻓَﺎﺣْﺘَﻤِﻞ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺜِّﻘَﻞَ ﻭَﺍﺻْﺒِﺮ ﻋَﻠَﻴْﻪ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺼِﻴﺮَ ﺍﻟﻄَّﺎﻋَﺔُ ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻌَﺎﺩَﺍﺕِ ﺍﻟَّﺘِﻰ ﺗَﺄْﻟَﻔُﻬَﺎ


Maka tanggunglah berat ini dan bersabarlah sampai ketaatan pada sisimu menjadi kebiasaan yang kamu kenali.


Sehingga seseorang yang taat kepada Allah akan mendapatkan nikmat ruhaniah, meliputi  setiap langkahnya selalu dalam bimbingan Allah' dan juga mendapatkan ketenangan hati.


QS Ar Ra'd 28:

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

Terjemahan

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.


Selain itu orang yang taat pada Allah juga akan mendapatkan kenikmatan jasmaniah. Yaitu nikmat dalam beribadah seperti sholat, puasa dll, serta juga mendapatkan nikmat berupa kesehatan.


Pada puncaknya seseorang yang taat kepada Allah akan mendapatkan kenikmatan tertinggi yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Yaitu nikmat ketika bisa berjumpa dengan Allah dan Rosulullah pada hari akhirat nanti. 


Sehingga tugas kita adalah menjaga nikmat bersama dengan Allah lewat ketaatan ini dengan amanah dan selalu yaqin pada setiap langkah. Jangan sampai kita kotori nikmat tersebut dengan berbuat dosa dan pelanggaran yang membuat kita jauh kepada Nya. 


Karena dengan kita menahan diri dari perbuatan yang lacut, merupakan kunci dari keberhasilan dan mendapatkan kebahagiaan yang terus menerus.


Oleh sebab itu untuk mencapai tahapan bisa mencapai kenikmatan taat kepada Allah. Maka perlu latihan secara kontinyu hingga ketaatan tersebut menjadi kebiasaan yang menyenangkan. Serta juga perlu adanya guru pembimbing yang bisa mempercepat tahapan kenikmatan taat kepadaNya. 

(Sumber: Kitab Balaghoh dan Kitab Washoya, Atz)

RECENT POSTS