Serikatnasional.id -Ilmu yang menjadikan pekerti yang baik dalam kaitannya terhadap tanggung jawab, itu menuntut seseorang untuk menjaga waktu dan mengendalikan nafsunya. Sehingga dengan ilmu tersebut akan menuntun seseorang dalam menghadapi tantangan zaman. Serta senantiasa harus mengiringi ilmu tersebut dengan cepatnya tindakan (mengamalkan ilmu) yang bisa menarik kepada perkara yang bagus (kebaikan).
Barangsiapa mempunyai keunggulan akhlaq yang baik dan mengimbangi dengan penyampaian ilmu yang bagus, maka bisa menghilangkan kesalahpahaman. Karena kunci ilmu yang membentuk pekerti baik itu adalah belajar dari kesalahan yang menjadikannya pokok pelajaran.
Tidak ada penghalang pada sisi orang yang melihat tingkah dan akhlaq seseorang karena semua akan tampak nyata pada kesehariannya. Maka sesungguhnya lantangnya suara yang bisa menggoreskan hati akan memunculkan eksistensi kehidupan
yang menjadi cermin kejelasan sifat Allah.
Sesudah ia bisa melepaskan keakuan dan menjadikan ilmunya membekas pada keseharian yang menunjukkan adanya kualitas kehambaan seseorang.
Kyai Mushonnif selalu meneliti dalam masa memberikan wasiat dan ketenangan bagi muridnya pada semua rasa, sesudah hilangnya beberapa bagian nafsu. Serta tidak memberikan ilmu kepada seseorang kecuali orang yang kuat membawanya dan orang yang selamat karenanya. (Sumber: Kitab Balaghoh Ponpes Khomsani Nur, Atz).
