Surabaya, Serikatnasional.id, — Politikus muda Surabaya, Taufiq MS, mengapresiasi langkah pemerintah yang menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional 2025 kepada sejumlah tokoh lintas latar belakang. Salah satunya adalah seorang kiai asal Madura, guru dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari, yang dinilai berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembentukan karakter bangsa.
Menurut Taufiq, keputusan ini menunjukkan bahwa negara mulai berkeadilan dalam memaknai sejarah perjuangan bangsa.
“Pemerintah telah menunjukkan sikap berkeadilan sejarah. Bahwa pahlawan bukan hanya mereka yang berjuang di medan tempur, tetapi juga para kiai dan guru bangsa yang menanamkan nilai keislaman, kebangsaan, dan kemerdekaan,” ujar Taufiq di Surabaya, Senin (10/11).
Politisi muda Partai NasDem ini juga menyampaikan apresiasi mendalam atas penganugerahan gelar pahlawan kepada Marsinah, aktivis buruh perempuan yang gugur memperjuangkan hak-hak pekerja.
“Marsinah adalah simbol perjuangan kelas pekerja dan keberanian perempuan melawan ketidakadilan. Ia pantas mendapatkan gelar itu, bahkan mungkin sudah lama layak,” tambahnya.
Namun, Ketua IKA FISIP UIN Sunan Ampel (UINSA) ini juga menyoroti ironi sejarah dari keputusan tahun ini. Ia menilai publik tentu akan mencermati kontras ketika nama Marsinah disandingkan dengan Soeharto, presiden yang berkuasa saat Marsinah gugur karena melawan otoritarianisme.
“Ada ironi sejarah di sana. Di satu sisi, kita memuliakan korban perjuangan buruh; di sisi lain, kita juga memuliakan penguasa pada masa ketika suara buruh dibungkam. Ini paradoks yang perlu menjadi bahan refleksi bersama,” tegasnya.
Taufiq menegaskan bahwa penghargaan kepada para pahlawan semestinya tidak berhenti pada seremoni tahunan, tetapi menjadi pengingat moral dan politik agar bangsa terus berpihak pada rakyat kecil, para guru bangsa, dan pejuang keadilan sosial.
“Semangat para kiai dan aktivis seperti Marsinah adalah napas bangsa ini. Jangan sampai penghargaan itu berhenti sebagai simbol tanpa makna perjuangan,” pungkasnya.***

