MALANG - Kegiatan PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) merupakan kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang baik secara perorangan maupun berkelompok yang memiliki tujuan untuk memberikan suatu manfaat kepada masyarakat sesuai dengan peraturan UMM dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa.
Bentuk dari PMM ini yaitu pembuatan, pendampingan, penyuluhan, aplikasi, desain, serta pelatihan teknologi tepat guna. Maka sebab itu, kegiatan ini bisa diikuti oleh kelompok dalam satu bidang studi ataupun lintas program studi. PMM memiliki dua bentuk kegiatan yaitu Proyek dan Edukasi.
Mahasiswa PMM yang tergabung dalam kelompok 77 gelombang 6 ini terdiri atas 5 anggota yaitu Fatmawati (Agroteknologi), Nur Setiana (Agroteknologi), Arindra Dwi Karina (Akuntansi), Arie Yudhi Setiawan (Akuntansi), dan Fara Jayyidatul I (Fisioterapi). Dengan Dosen Pembimbing Lapang ibu Nur Putri Hidayah, A.Md., SH., MH.
Kegiatan PMM ini dapat dilakukan di berbagai tepat ataupun instansi tertentu. Kali ini kelompok kami melakukan kegiatan di Desa Grujugan Lor, Kec. Jambesari Darus Sholah, Kab. Bondowoso. Mengapa memilih desa Grujugan lor ini karena cukup banyak hal dalam program kerja kami yang dapat disalurkan kepada warga desa. Yang diharapkan hal-hal yang kami sampaikan dapat bermanfaat bagi semua kalangan di desa Grujugan lor ini.
Fatma menjelaskan, Warga desa Grujugan Lor sebagian besar penghasilannya didapatkan dari kegiatan pertanian. Kegiatan bertani ini tidak hanya dilakukan oleh laki-laki saja tetapi perempuan juga, sedangkan untuk bertani sendiri mungkin tergolong kegiatan yang cukup berat. Mayoritas penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani konvensional.
Menurutnya selain itu di Desa Grujugan lor terdapat lahan sekitar rumah warga yang berpotensi untuk dijadikan tempat kegiatan menanam. Dan juga di Desa Grujugan lor ini terdapat sekolah yang masih kurang dalam pemanfaatan lingkungan dan ruang terbuka hijau.
Mempertimbangkan hal diatas kami melakukan sebuah kegiatan PMM dengan menyusun tema "Penyuluhan dan Penerapan Hidroponik NFT System". Melihat banyaknya limbah botol bekas rumahan yang sudah tak terpakai Kelompok 77 itu memiliki sebuah gagasan untuk menjadikan barang bekas tersebut menjadi lebih berguna dan memiliki nilai guna.
"Disamping itu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hidroponik membuat kami terpacu untuk mengenalkannya kepada masyarakat luas karena banyaknya prospek yang dapat dihasilkan," jelas Fatma.
Dengan melakukan kegiatan PMM ini pihaknya berharap dapat membantu meringankan warga di desa Grujugan lor, karena penanaman secara hidroponik sendiri dapat dilakukan di rumah yang dimana dapat dilakukan dengan mudah.
"Selain itu, sasaran kami juga akan mengenalkan hidroponik ini kepada anak-anak sekolah yang berada di desa Grujugan lor agar kedepannya dapat dijadikan sebagai kegiatan yang memiliki nilai jual," kata Fatma, 13 September 2022. (RED)