,

Iklan

Iklan

Kejelasan Perkara Akhirat Menurut Kitab Balaghoh

SerikatNasional
8 Des 2021, 17:33 WIB Last Updated 2021-12-08T10:33:45Z

Serikatnasional.id| Tingkah melalaikan akhirat itu bisa memancarkan beberapa dosa yang bisa merusak keimanan seseorang dan merupakan tindakan yang bodoh. Dan tidak akan tersambung tingkah tersebut pada pintu Rohmat Allah SWT yang abadi. Karena kejelasan perkara akhirat itu ibarat seperti kilat yang menyambar pada beberapa perkara guna sebagai nadir untuk menggiring semua hamba menuju kepadaNya.



Dalil Quran Surat Al-Baqarah ayat 20

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ࣖ



Artinya : Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.



Serta menjadi pengingat bagi hati yang keras dengan menetapkan kewajiban untuk pribadi secara istiqomah dan senantiasa butuh kepada Rahmat Allah.



Adapun orang yang meniti pada jalan yang lurus menuju akhirat itu berarti ia memahami bahwasanya ia tengah meniti perjalanannya yang jauh dan panjang.



Dengan mengalahkan perkara dunia serta mengutamakan akhirat. Yang mana di akhirat terdapat gambaran surga. yang membebaskan penghuninya untuk makan dan minum sepuasnya, kecuali golongan yang Zuhud/ merindukan Tuhan-nya.



Maka berubahlah kita semua dengan cara menyelami lautan ilmu dan memperbaiki perkara yang kita lakukan dengan bersandar kepada petunjuk guru yang bijaksana. Barangsiapa yang bisa menerima kesusahan dengan tidak menyusahkan gurunya, maka berarti ia memutuskan angan angannya sendiri karena telah sambung dengan bimbingan gurunya.



Kyai Mushonnif menghimbau untuk mengurangi perkara yang memperberat timbangan amal kejelekan. Dan mencegah kita jangan sampai terlambat dalam menolong orang yang rusak / tersesat, sesudah mendapatkan pencerahan dari gurunya.



(Sumber: Kitab Balaghoh Ponpes Khomsani Nur, Atz)

RECENT POSTS