Surabaya, Serikatnasional.id | Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik bagi buah hatinya, termasuk dalam hal kecerdasan dan perkembangan karakter. Namun, tak jarang kecerdasan anak yang unik justru tersamar di balik label “nakal” hanya karena mereka aktif bermain, bergerak bebas, atau terlihat kurang fokus dalam belajar. Di tengah kekhawatiran maraknya kecanduan gadget yang menghambat tumbuh kembang anak, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melalui program Kuliah Kerja Nyata NR-3 menggelar sosialisasi penting bagi para orang tua dan peserta didik di PG TK Dharma Wanita Persatuan Jimbaran Wetan, Kabupaten Sidoarjo.
Dalam kegiatan penuh kehangatan ini, Dosen Untag 1945 Surabaya, Rizkya Dwijayanti, S.IP., M.IP., memperkenalkan lima tipe kecerdasan anak yang sering luput dari perhatian, yakni kecerdasan logika-matematika, interpersonal, intrapersonal, linguistik, visual-spasial, dan kinestetik. Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun mengajar anak usia dini, ia memberikan serangkaian metode interaktif agar orang tua dapat mengenali bakat buah hatinya sejak dini.
Melalui pelatihan gerak dan lagu, menyanyikan lagu berbahasa asing, menggambar, serta aktivitas sederhana seperti melipat dan mengancing baju hingga bekerja sama dalam proyek kecil, anak-anak diajak mengeksplorasi dunia mereka dengan cara yang menyenangkan dan bermakna. Bagi para orang tua, momen ini bukan sekadar sosialisasi, tetapi juga kesempatan untuk menyelami potensi anak mereka dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
Lebih jauh, Rizkya menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengatasi kecanduan gadget yang semakin mengkhawatirkan. “Orang tua adalah panutan pertama bagi anak-anak. Jika ingin mereka lebih aktif di dunia nyata, maka kita juga harus menunjukkan contoh yang baik. Libatkan anak dalam aktivitas rumah seperti melipat baju, membersihkan meja, atau merapikan tempat tidur, agar mereka terbiasa dengan dunia nyata dan memiliki rutinitas yang bermakna,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan orang tua dapat semakin memahami karakter dan kecerdasan buah hati mereka serta merencanakan langkah-langkah strategis dalam mendukung perkembangan anak. Mulai dari memilih aktivitas tambahan seperti les menari, menyanyi, public speaking, hingga kursus bahasa asing sesuai minat anak, semua merupakan investasi berharga bagi masa depan mereka.
Sosialisasi ini bukan sekadar acara, tetapi langkah nyata bagi orang tua dalam menyentuh hati dan masa depan anak-anak mereka—mengajarkan bahwa setiap anak memiliki keunikan dan keistimewaan yang patut dirayakan dan dikembangkan.