,

Iklan

Iklan

Dampak Ekplorasi Geohtermal Terhadap Kesuburan Tanah

@SerikatNasional
4 Jun 2022, 15:31 WIB Last Updated 2022-06-04T08:31:50Z

 


Penulis: Carolus Gampur


Menurut UU No. 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi, sumber daya panas bumi adalah suber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkitan tenaga listrik atau pemanfaatan langsung lainnya.


Pembanggunan Geothermal yang termasuk dalam kategori proyek resiko tinggi sangat berpengaruh terhadap keberadaan masyarakat, terutama masyarakat pocoleok.


Pembangaunan geothermal sudah mendapat perhatian serius dari masyarakat Pocoleok. Dampak dari geothermal tersebut sangat mengganggu kehidupan masyarakat setempat.


Wilayah Pocoleok, Desa Mocok dan Desa Lungar, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores-Nusa Tenggara Timur, yang menjadi titik pembangunan geothermal menjadi tranding topik karena banyak masyarakat yang menyatakan sikap menolak kehadiran geothermal.


Menurut tokoh masyarakat yang ada di desa mocok dan lungar “bahwa kehadiran geothermal dapat merusak mata pencaharian terlebih khusus di bidang pertanian.


Sayangnya, pemerintah justru mengabaikan hak-hak masyarakat, termasuk hak atas informasi. di sisi lain, kebijakan ini mendapatkan pertentangan dari beberapa elemen sosial yang menilai bahwa proyek geothermal memiliki catatan yang buruk bagi pembangunan keberlanjutan serta berdampak pada aspek  sosial lainnya. 


Pocoleok Kecamatan Satarmese Kabupaten Manggarai merupakan salah satu wilayah yang masih memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah terlebih khusus di sector pertanian.


Potensi lingkungan hidup yang sejahtera. Sumber kehidupan Masyarakat pocoleok adalah hasil pertanian baik jangka pendek maupun janka panjang sehigga masyarakat pocoleok tetap mepertahankan kehidupannya dari penghasilan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup.


Dalam bidang Pertanian Tidak terlapas dari itu geothermal juga memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap aktivitas pertanian masyarakat setempat , misalnya pengaruh panas bumi terhadap tingkat kesuburan tanah, serta limbah yang mengancur mikro organime pada tanah, dari hal ini saat para petani melakukan penanaman musiman komoditas pertanian maka pengaruh tadi akan berdampak langsung terhadap pertumbuhan tanaman, sehingga menyebabkan produksi semakin berkurang, secara tidk langsung hal ini sangat meresakan masyarakat. 


Pada kenyataannya masyarakat pocokleot masih membutukan pasokan pangan yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Pembangunan pertanian saat ini sangat massif, artinya jika penerapan geothermal ini dilakukan maka masyarakat mendur satu langkah dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan.


Lahan yang tadinya produktif menjadi tidak produktiv lagi untuk membudidayakan berbagai komoditas dari masyarakat Pocoleok. Sempitnya lahan pertanian menjadi pemicu masalah sosial misalnya pengangguran, kemiskinan, dan berbagai dampak yang terjadi, oleh sebab itu perlu adanya pertimbangan lebih lanjut dalam menyikapi hal pendirian geothermal.  


Dampak yang dialami masyarakat akibat tambang untuk energi fosil, baik dalam aspek sosial, ekonomi, politik, dan budaya, yang masih terjadi pada proyek-proyek energi baru termasuk geothermal, menjadi bukti bahwa intervensi pemerintah dalam melakukan perubahan sistem pada sektor energi tidak mengedepankan prinsip-prinsip energi bersih yang berdaulat dan berkeadilan.


Masyarakat lebih memilih lingkungan alam mereka tetap asri dan alami. Tanpa adanya pembangunan pembangkit listrik panas bumi ini masyarakat Gunung Cermai tetap bisa melangsungkan hidup dengan memanfaatkan hasil hutan dan sebagainya. 


Lingkungan alam dan penyesuaian-penyesuaian masyarakat menciptakan mata pencaharian dan aktivitas-aktivitas masyarakat Gunung Cermai sehari-hari. Masyarakat memiliki pengetahuan sendiri tentang bagaimana mereka memperlakukan alam. 


Masyarakat menilai bahwa pembangunan PLTP Gunung Cermai hanya akan mengeksploitasi alam bukan berdampingan selaras dengan alam tersebut (Gizaswi Agie S dkk 2017).


Dari analisis penentuan sumber gempa (hypocenter), terungkap bahwa semua gempa berasal dari lapangan panas bumi dengan kekuatan rata-rata di bawah 3 skala richter. Laporan ini menegaskan adanya keterkaitan antara eksplorasi panas bumi dan gempa minor. Dampak ikutan dari gempa minor ialah tanah longsor.

RECENT POSTS