,

Iklan

Iklan

Milenial Hanya Sebatas Isu Bukan Momentum

@SerikatNasional
30 Mar 2022, 13:17 WIB Last Updated 2022-03-30T06:19:33Z


Hampir setiap orang sering mengungkapkan kata milenial. Milenial menjadi topik yang cukup hangat di berbagai kalangan, mulai dari pendidikan, teknologi, Ekonomi, politik, maupun moral dan budayanya. Generasi milenial kadang disebut dengan generasi Y, sekelompok orang yang lahir setelah generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an.


Generasi milenial dianggap spesial karena memiliki perbedaan yang cukup tajam dengan generasi sebelumnya, apalagi dalam hal teknologi.


Dengan perkembangan zaman, yang ada para kaum Millenial dituntut untuk memberi perubahan. Perubahan itu bisa berupa hal baik maupun hal buruk. Tergantung bagaimana kaum milenial  berperan aktif dalam dunia politik.


Sekarang ini momentum politik yang membutukan peran generasi milenial untuk bisa berperan aktif sehingga tidak hanya sebatas isu. Dikalangan orang tua sering berbicara tentang milenial. Tetapi apakah milenial bicara tentang dirinya sendiri.


Hal tersebut menjadi pertanyaan besar bagi kaum milenial. Karena milenial menjadi potensi dan kekuatan besar untuk membawa perubahan bagi bangsa dan negara. Milenial sesunggunya aset terbesar bagi perubahan.


Hal itu menunjukan bahwa partisipasi politik generasi milenial cukup tinggi. Karena secara teoritis, partisiapsi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, seperti jalan milihan pemimpin negara, ikut serta dalam pemilu atau melakukan aktifitas secara langsung maupun tidak langsung untuk bisa mempengaruh kebijakan pemerintah.


Belakangan ini, tindakan partisiapsi politik generasi milenial (Mahasiswa) pada umumnya lebih banyak memilih diluar kekuasaan. Berpolitik secara etis, sebagai menjaga moralitas politik publik. Memang kalau berfikir pilihan ini juga baik dan harus ada sebagian generasi muda yang berperan sebagai kontrol kekuasaan disetiap zaman.


Tetapi milenial seharusnya dituntut untuk bersaing membawa perubahan. Seperti generasi yang sudah mulai terjun kedunia politik praktis, cobalah bersaing diri untuk melanjutkan tongkat estafet politik. Berani untuk membawa perubahan, dan harus memegang teguh nilai-nilai pancasil tentang Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang emandang dari Bineka Tungal Ika, dimana tidak ada perbedaan dari keberagaman yang ada. Sebagaiaman kata Aristotoles, bahwa politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.


Milenial bisa harus bisa melahirkan sejarah sehingga tidak hanya sebatas berbicara dan juga belajar sejarah yang ada. Arti penting sejarah bagi milenial dapat membantu untuk memahami orang, masyarakat, bangsa dan negara dan juga berkontribusi dalam pemahaman moral.


Sejarah juga memberikan identitas untuk membelajari sejarah, ini hal yang penting untuk mewujudkan warga negara yang baik. Dan juga bisa memberikan kesempatan milenial untuk memahami berbagai macam hal. Mulai dari perkembangan teknologi, identitas suatu masyarakat, sehingga dapat memahami masalah yang terjadi saat ini.


Peresiden Soekarno dalam pidatonya yang terahir pada Hari Ulang Tahun (HUT) Repubelik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966 mengatakan jangan sekali-sekali melupakan sejarah (Jasmerah). Pentingnya sejarah bagi bangsa untuk mudah bangkit karena sejarah memiliki pegangan kuat dan juga sebagai pembelajaran kesalahan-kesalahan yang terjadi dimasa lampau.


Generasi milenial memiliki sejarah. Menandakan bahwa kita tidak hanya diam tetapi juga berperan aktif dalam berjuang demi bangsa dan negara. Milenial merupakan aktor intelektual yang diharapakan mampu membawa perubahan bangsa kearah yang lebih baik lagi.


Ada Undang-Undang No. 40 tahun 2009 tantang pemuda adalah penduduk berusia 16 hingga 30 tahun yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan. Karena dalam kelompok umur pemuda masi produktif, jika di iring dengan kualitas yang mumpuni. Mengingat pemuda adalah aktor dalam pembangunan dan menentukan nasib bangsa dimasa yang akan depan. Memandang dari segi sejarah sudah selayaknya generasi-generasi mampu berperan aktif sesuai dengan kualitas dan kapasitas yang dimiliki sehingga peran pemuda tidak hanya sebagai katalisator pembangunan tetapi juga bisa bersaing merebut tongkat estafet.


Terkadang politik memang suatu membosankan. Aktor-Aktor politik kebanyakan lebih mementingkan diri sendiri. Banyak Hoax atau cerita omong kosong yang beredar. Presepsi ini benar adanya, karena dilihat secara empiris berdasarkan situasi praktis selama ini. Sehingga itu menjadi tugas dari kita generasi milenial untuk melakukan perubahan, perbaikan terhadap budaya-budaya nilai politik yang buruk. Kita harus berani bersaing, berani maju demi membawa perubahan. Kita gali kembali teladan nilai-nilai politik yang dari bapa pendiri bangsa. Setidaknya belajar dari para founding fathers kita yang tulus dan memikirkan nasib bangsa dan negaranya.


Jadikan kita sebagai moment untuk mendongkrak perubahan. Berani merebut kekuasaan demi terwujudnya iklim kesejahteraan. Generasi milenial pasti bisa. Dengan pengetahuan yang berkualitas untuk masa depan yang banyak membawa perubahan yang lebih maju dalam kehidupan politik demi mewujudkan kesejatheraan bangsa dan negara kita.


Apalagi sebagai generasi digital tentu tumbuh dan berkembang menjadi generasi tanguh, profesional, kompetitif, keunggulan komperatif dan bisa melakukan kerja sama yang bolaboratif. Tentu dengan digital yang ada semua masalah sudah kita temui dimedia sosial, ujaran kebencian lewat dunia maya dan sejenisnya bisa kita cegah lewat digital.


 Kompetensi generasi digitalisasi juga dimanfaatkan untuk melakukan pendidikan literasi dan mungkin bisa belajar saja lewat digital. Sehingga harus dikelola dengan baik dan diarahkan dengan tepat akan mampu meningkatkan kualitas rakyat, dan bangsa bahkan untuk semua lini kehidupan.


Harus banyak belajar tentang perubahan dan perkebangan yang ada. Berani membuka pikiran untuk wawasan baru. Tunjukan sensivitas dan potensi kita sebagai milenial. Buka pikiran untuk selalu peduli dengan apa yang terjadi disekelilingmu, mulai dari masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya. Selalu bisa berpikir keritis sehingga berpikir rasional dan tertata bertujuan untuk memahami antara ide dan atau fakta. Karena pemikiran keritis sesuatu yang dapat membantu kamu menentukan apa yang kamu percayai.


Sekarang lagi seru publik membincangkan tentang kontestasi kekuasaan politik. Generasi seharusnya jangan mendengarkan itu sebagai isu tetapi juga bisa berperan aktif untuk bisa berkompetis sebagaimana dikatakan generasi yang cerdas dan cemerlang.


Ada pepeta mengatakan "tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan".


Meningkat pengalaman dengan terus belajar. Belajar juga akan mendorong untuk menjadi lebih kreatif dalam pemikiran. Salah satu cara sesederhana yang bisa dilakukan adalah dengan membaca buku yang berkualitas. Membangun kebiasaan baik itu penting sehingga bisa mengubah hidup lebih baik. Hentikan kebiasaan yang dapat membuang waktu. Temukan sesuatu yang perlu diperbaiki, mulailah bertanya kepada diri sendiri tentang apa yang bisa dilakukan dengan menjadi lebih baik.


Oleh: Thomas Alva Edison Remba
(Aktivis Mahasiswa Uniflor Ende)

RECENT POSTS